Dihantam Badai Covid-19, Kota yang Terkenal Sebagai Surga Seks dan Ganja ini Tobat dan Tak Ada Lagi Pekerja Wanita Berpakaian Seksi

By Stylo Indonesia, Jumat, 12 Juni 2020 | 18:56 WIB
Dihantam Badai Covid-19, Kota yang Terkenal Sebagai Surga Seks dan Ganja ini Tobat dan Tak Ada Lagi Pekerja Wanita Berpakaian Seksi (freepik.com)

Kota-kota dan negara-negara di seluruh dunia sedang mempelajari apa yang perlu mereka lakukan secara berbeda di era pasca-Covid19. Untuk Amsterdam, yang 19 juta wisatawan tahunannya menghasilkan lebih dari 6 miliar euro atau sekitar US$ 6,8 miliar dalam pendapatan.

Walikota Amsterdam Femke Halsema menyusun rencana pada akhir Mei untuk melakukan perubahan di kota yang dipimpinya itu.

Di antara langkah-langkah yang sudah diberitahukan ke dewan setempat termasuk membeli properti dan membatasi izin untuk memastikan bahwa kota tua itu tidak hanya dihiasi dengan toko-toko yang menjual cinderamata, ganja dan wafel yang disabuni Nutella tetapi memiliki perusahaan tempat penduduk dapat bekerja, rumah tempat mereka bisa toko dan outlet hidup dan grosir yang melayani mereka.

Baca Juga: Lagi LDR Gara-gara Corona? Inilah Tips Sexting dengan Pasangan untuk Salurkan Hasrat Seksual

Ini adalah pertama kalinya upaya semacam itu dilakukan. "Urgensi untuk memikirkan pusat kota di masa depan," kata Halsema dalam surat itu yang mencatat kota terlalu bergantung pada wisatawan.

Tanda-tanda perubahan itu pun datang, setelah Adyen NV, salah satu perusahaan fintech paling sukses di Belanda mengatakan akan menyewa kantor seluas 17.000 kaki persegi di jantung kota.

Karyawan muda Adyen suka bekerja di kota yang semarak, sehingga mereka dapat, misalnya, mengunjungi toko buku saat istirahat atau minum bersama di teras terdekat setelah seharian bekerja," kata Chief Financial Officer Ingo Uytdehaage.

Pemerintah setempat telah secara aktif berusaha menarik perusahaan di sana, kata Angelique Schouten, seorang eksekutif di Ohpen, perusahaan fintech lain yang pindah beberapa pintu ke bawah delapan tahun lalu.

"Sudah ada eksodus perusahaan di sini dalam 15 tahun terakhir," katanya.

"Dengan kedatangan Adyen, keseimbangan sudah kembali di jalan kita,” tambah Schouten.

Bagian penting dari rencana pemerintah untuk mengkonfigurasi ulang Amsterdam adalah untuk membuat rumah bordil keluar dari kota tua dan mengekang kedai kopi yang melayani wisatawan.

Baca Juga: Pilu! Beginilah Curahan Hati Pekerja Seks di Tengah Pandemi Covid-19