Dihantam Badai Covid-19, Kota yang Terkenal Sebagai Surga Seks dan Ganja ini Tobat dan Tak Ada Lagi Pekerja Wanita Berpakaian Seksi

By Stylo Indonesia, Jumat, 12 Juni 2020 | 18:56 WIB
Dihantam Badai Covid-19, Kota yang Terkenal Sebagai Surga Seks dan Ganja ini Tobat dan Tak Ada Lagi Pekerja Wanita Berpakaian Seksi (freepik.com)

Stylo.ID - Virus corona yang menjalar ke seluruh dunia membuat masyarakat merasa khawatir dan ketakutan.

Mau tidak mau, virus corona membuat masyarakat mengubah pola hidup dan kebiasaannya.

Termasuk pada masyarakat di negara yang satu ini.

Ketika pandemi virus corona berkecamuk pada Maret dan April lalu ada yang berbeda di pusat kota Amsterdam. Tak ada lagi pekerja seks berpakaian minim, memamerkan diri dalam jendela-jendela kios-kios di gang kecil Stoofsteeg atau biasa disebut Red Light District.

Begitu juga para wisatawan yang biasa memelototinya pun tak ada lagi.

Kedai kopi di berbagai plaza seperti Rembrandtplein dan Leidseplein yang menawarkan ganja untuk wisatawan hisap bersama minuman keras pun harus tutup.

Amsterdam kini bak kota hantu, wisatawan yang saban bulannya berjumlah 1 juta wisatawan ini tak ada lagi datang.

Baca Juga: Gagal Dapat Keperawanan di Malam Pertama, Pasangan Suami Istri Ini Akhirnya Tidak Pernah Berhubungan Seks Selama 12 Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya!

Jumlah wisatawan yang datang itu memang melebih populasi warga setempat di Amsterdam.

Mengutip Bloomberg, Mascha ten Bruggencate, yang memimpin dewan distrik pusat Amsterdam mengatakan kondisi saat ini menunjukkan sesungguhnya wajah kota.

"Itu menunjukkan betapa sedikit orang yang benar-benar tinggal di pusat itu dan betapa sedikitnya yang ditawarkan penduduk setempat. Kita perlu mengubah itu," ujar Bruggencate.

Momentum penyebaran covid yang meluluhlantakan kota Amsterdam memang ingin dijadikan waktu tepat untuk merubah ibukota Belanda ini.