Serbu Rumah Sakit Untuk Jemput Jenazah PDP Sampai Bawa Senjata Tajam, 100 Warga Jadi ODP Secara Bersamaan!

By Stylo Indonesia, Minggu, 7 Juni 2020 | 14:05 WIB
100 orang secara bersamaan menjadi ODP (Ilustrasi pasien covid-19) (Freepik)

Stylo.ID - Indonesia kini masih menghadapi bahaya wabah penyakit yang diakibatkan oleh virus corona covid-19.

Dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, tercatat per hari Sabtu (6/6/2020), telah terdapat 30.514 kasus positif virus corona di Indonesia, dengan penambahan 993 kasus baru.

Dari jumlah tersebut, terdapat 1.801 orang meninggal dunia, dan 9.907 pasien dinyatakan sembuh.

Baru-baru ini sebuah rumah sakit di Makassar sempat dibuat heboh oleh sejumlah warga.

Pasalnya 100 orang mendadak menyerbu sebuah rumah sakit.

Baca Juga: Lagi Viral: Dijebloskan ke Penjara Karena Terlibat Kasus Pembunuhan, Perubahan Drastis yang Dialami Lidya Pratiwi Usai Jadi Mualaf Bikin Air Mata Langsung Menetes!

Tak dengan tangan kosong, melainkan membawa senjata tajam.

Peristiwa tersebut terjadi usai seorang pasien dalam pemantauan atau PDP dinyatakan meninggal dunia.

PDP tersebut merupakan pasien dari RS Akademis Makassar yang dirujuk ke RS Dadi karena memiliki gejala penyakit seperti covid-19.

PDP diketahui mengidap batuk, demam tinggi, sesak napas, dan muntah-muntah.

Baca Juga: Main ke Rumah Baim Wong Pakai Face Shield, Intip Harga Sepaket Fashion Nagita Slavina yang Bikin Gigit Jari!

PDP tersebut sempat dirawat selama 2 hari tetapi dinyatakan meninggal pada Rabu 3 Juni 2020.

Pihak rumah sakit pun mengurus dan mengkafani jenazah sesuai dengan protap covid-19.

Namun, rumah sakit mendadak didatangi oleh 100 warga dengan senjata tajam.

"Baru rencana akan dikafani, dishalatkan dan dimakamkan protap Covid-19 di Maccanda, Gowa, eh, datang pihak keluarga langsung ambil paksa dan bawa pergi," ujar Direktur RS Dadi, Arman Bausat yang dikutip dari kompas.com.

Akibatnya pihak rumah sakit pun gagal mengambil hasil pemeriksaan swab pasien tersebut.

Baca Juga: 14 Hari Perawatan Ketiak Day 13: Pilihan Cara Menghilangkan Bulu Ketiak

"Daripada dihalau, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi saya perintahkan langsung, biarkan saja agar tidak terjadi pertumpahan darah," papar Arman.

Dari rekaman CCTV rumah sakit, terlihat tujuh orang masuk ruang ICU dan membawa pergi jenazah tersebut begitu saja.

Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Sulsel Ichsan Mustari mengatakan, para penjemput itu langsung ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Untuk mengantisipasi penularan, tim gugus tugas akan melakukan tracing pada keluarga dan rombongan yang mengawal kepulangan jenazah.

Tim gugus tugas juga akan memantau kondisi rombongan.

"Iya. Jadi pemerintah daerah tetap mendatangi keluarganya untuk memberikan edukasi seperti itu. Semuanya harus mengikuti protokol supaya penyebaran bisa diputus," ujar Ichsan.

Tindakan intimidasi dengan membawa senjata tajam itu disayangkan oleh Ichsan.

"Kami berharap semua harus saling menjaga karena tujuan kita di gugus tugas bagaimana menjaga protokol itu bukan untuk kita, tapi untuk masyarakat," kata Ichsan saat dihubungi Kompas.com.

Dampak dari kejadian tersebut membuat 100 orang ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) secara serentak. (*) Justina Stylo.

Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul "Sempat Bar-bar Jemput Jenazah PDP Sambil Bawa Senjata Tajam, 100 Warga Jadi ODP Secara Bersamaan, Begini Kisahnya"