Serbu Rumah Sakit Untuk Jemput Jenazah PDP Sampai Bawa Senjata Tajam, 100 Warga Jadi ODP Secara Bersamaan!

By Stylo Indonesia, Minggu, 7 Juni 2020 | 14:05 WIB
100 orang secara bersamaan menjadi ODP (Ilustrasi pasien covid-19) (Freepik)

PDP tersebut sempat dirawat selama 2 hari tetapi dinyatakan meninggal pada Rabu 3 Juni 2020.

Pihak rumah sakit pun mengurus dan mengkafani jenazah sesuai dengan protap covid-19.

Namun, rumah sakit mendadak didatangi oleh 100 warga dengan senjata tajam.

"Baru rencana akan dikafani, dishalatkan dan dimakamkan protap Covid-19 di Maccanda, Gowa, eh, datang pihak keluarga langsung ambil paksa dan bawa pergi," ujar Direktur RS Dadi, Arman Bausat yang dikutip dari kompas.com.

Akibatnya pihak rumah sakit pun gagal mengambil hasil pemeriksaan swab pasien tersebut.

Baca Juga: 14 Hari Perawatan Ketiak Day 13: Pilihan Cara Menghilangkan Bulu Ketiak

"Daripada dihalau, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi saya perintahkan langsung, biarkan saja agar tidak terjadi pertumpahan darah," papar Arman.

Dari rekaman CCTV rumah sakit, terlihat tujuh orang masuk ruang ICU dan membawa pergi jenazah tersebut begitu saja.

Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Sulsel Ichsan Mustari mengatakan, para penjemput itu langsung ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).