Beredar Informasi; Jangan ke Rumah Sakit Meski Ada Gejala Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

By Stylo Indonesia, Senin, 1 Juni 2020 | 13:41 WIB
Tentara Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan dan dilarikan ke rumah sakit karena luka tembak dari Korea Utara ()

Semoga bermanfaat, Semoga masyarakat +62 tambah pinter gak digoblok²in sama Medsos. Terutama video dari Luar Negeri yg menakut²i masyarakat sedunia. Tapi ingat jangan sampe meremehkan Covid-19, tetap mengikuti protokol kesehatan.

 

Tangkapan layar Informasi yang menyebar di Facebook mengenai anjuran agar tidak ke rumah sakit saat pandemi virus corona. (kompas.com)

 

Inshaallah tidak lama lagi semua akan terungkap, ada tujuan apa di balik Covid ini.

INGAT! Covid itu hanya penyakit batuk, pilek biasa,,,! Berpikir positif hilangkan rasa was² dan takut, itu akan menambah imun kita naik.

SELAMAT TINGGAL TINGGAL COVID-19…

Baca Juga: Kabar Baik! Ditetapkan Jadi Zona Hijau, Masyarakat di Daerah Ini Boleh Berkegiatan Aman di Tengah Pandemi Corona

Terkait hal ini, Kompas.com pun meluruskan informasi yang beredar ini dengan menghubungi dokter spesialis penyakit dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof DR dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Minggu (31/5/2020).

dr Ari mengatakan, sebagian besar informasi yang disebutkan dalam pesan tersebut tidak benar atau hoaks. 

Bahkan, dr Ari menekankan, jika mengalami gejala Covid-19 sebaiknya segera menuju ke rumah sakit sebelum terlambat mendapatkan penanganan.

"Info ini (yang viral di Facebook) hoaks. Pasien Covid-19 yang meninggal karena terlambat datang ke RS. Lebih cepat datang ke R,S lebih cepat mendapat pengobatan kalau memang masuk orang dalam pantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP). Kalau sudah sesak datang ke RS sudah terlambat," ujar dr Ari saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Menurut dia, informasi dalam unggahan akun di atas menyesatkan dan dapat membahayakan.

Baca Juga: Curhatan Pasien Positif Corona di Ruang Isolasi RS yang Akhirnya Viral, Dikurung dan Makan Tak Layak?

Apalagi, jika seseorang berstatus ODP dan PDP, kemudian mengalami gejala Covid-19, ada tindakan medis yang harus dilakukan petugas medis. 

Pasien ODP atau PDP ini akan diperiksa apakah terdapat keluhan demam, batuk, dan pilek karena Covid-19 atau tidak.