"Makanya kita pilih yang konservatif (pembuatan vaksinnya)."
"Virus (SARS-CoV-2) yang mutasi tapi tidak mengubah asam aminonya," ujar dia.
Oleh sebab itulah, LBM Eijkman bekerjasama dengan berbagai pihak berusaha menciptakan vaksin dengan mendapatkan sekuen dari virus SARS-CoV-2 sebanyak-banyaknya yang ada di Indonesia.
Hingga saat ini sudah ada tujuh sekuen virus SARS-CoV-2 di Indonesia yang sudah dilakukan sequensing atau pemetaan genom virus.
Sementara, masih ada belasan sekuen lagi yang sedang dalam penelitian lebih lanjut sebelum dilaporkan menjadi sekuen virus SARS-CoV-2 asal Indonesia.
Hal ini dimaksudkan untuk dapat merangsang antibodi dari sebagian besar sekuen yang ada di Indonesia.
Vaksin yang menghasilkan antibodi terhadap masing-masing sekuen virus SARS-CoV-2 itulah yang nantinya akan membantu imunitas atau sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi virus yang menyerang di dalam tubuh.
"Mutasi (virus corona) itu diperlukan."
"Virus itu bisa hidup dan bisa membunuh diri sendiri (dengan imunitas tubuh yang bagus)," tuturnya. (*) Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Bermutasi, Apa Gunanya Bikin Vaksin? Ini Kata Ahli"