Tersirat Tanpa Harus Terucap, Penilaian Pakar Beberkan Jokowi Dibohongi Jajaran Sejak Awal, Kini Orang Nomor 1 RI Sudah Kesal dengan Kaki Tangannya Sendiri

By Stylo Indonesia, Senin, 11 Mei 2020 | 11:29 WIB
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 29 April 2020. ()

Stylo.ID - Sama seperti negara lain yang tengah kewalahan menangani puncak wabah virus corona, jajaran pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha maksimal memutus mata rantai persebaran virus corona.

Berbagai kebijakan baru dikeluarkan Pemerintah di tengah masyarakat agar persebaran virus corona dapat dihentikan.

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo bahkan dengan tegas meminta kepada jajarannya agar mengupayakan kurva infeksi melandai di bulan Mei.

"Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai," ujar Jokowi dalam sidang kabinet melalui video conference, Rabu (6/5/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Hore! Tanda-tanda Pandemi Corona Segera Berakhir, Inilah Bukti Hasil Penelitan Ilmuwan Dunia Bahwa Virus Corona Kian Melemah

"Sesuai dengan target yang kita berikan, yaitu kurvanya sudah harus turun, dan masuk posisi sedang di Juni. Di Juli harus masuk posisi ringan dengan cara apa pun," tegasnya.

Bukan hanya kepada jajaran pemerintahan, Jokowi menegaskan target itu hanya akan berhasil jika masyarakat dan pelaku usaha disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Itu dilakukan tidak hanya oleh Gugus Tugas, tapi melibatkan seluruh elemen bangsa, jajaran pemerintahan, organisasi sosial kemasyarakatan, relawan, parpol, dan swasta. Ini harus diorkestrasi dengan baik," papar Jokowi.

"Saya yakin jika kita bersatu, jika kita disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, semua rencana yang sudah kita siapkan yang lalu bisa mengatasi covid secepat-cepatnya," tandasnya.

Menanggapi titah Presiden, Effendi Gazali selaku Pakar Komunikasi menilai Jokowi mulai kesal dengan cara kerja jajarannya.

Baca Juga: Terungkap! Inilah kelemahan Virus Corona, Ada Harapan Umat Manusia Untuk Kehidupan Kembali Normal

Hal ini disampaikan Effendi dalam acara "Sapa Indonesia Malam" yang tayang pada 8 Mei 2020.

"Ini begitu mengejutkan ya kalau kita dengar pernyataan dari presiden, ini sekarang bukan kebijakan, tapi sudah arahan dan perintah ini untuk jajaran, apa maksudnya Bang Ege?" tanya presenter acara tersebut, dikutip Sosok.ID, dilansir dari YouTube Apa Kabar Indonesia, Minggu (10/5).

 Baca Juga: Bak Angin Segar! Pemerintah Rencanakan Kembali Buka Mal, Tempat Beribadah dan Sekolah Mulai Awal Juni, Tanda Pandemi Corona Berakhir?

 

Ege alias Effendi kemudian menyoroti tiga hal terkait titah Presiden Jokowi.

"Yang pertama saya mau bilang, kita semua pasti sependapat mendukung Pak Presiden dan Ketua Gugus Tugas, kalau bisa cepetlah Covid-19 ini selesai," kata Effendi.

"Terima kasih untuk apa yang sudah dilakukan. Tapi dari apa yang diucapkan tadi, kesan utama yang saya tangkap adalah dia (Presiden Jokowi) mulai kesel," jelasnya.

Baca Juga: Bukan Bulan Juli Seperti Prediksi Awal, Peneliti Singapura Beberkan Akhir Wabah Virus Corona di Indonesia Justru Akan Mundur, Kapan?

 

Menurut Effendi, ada kalanya sebagai presiden yang mengemban tugas begitu berat, Jokowi boleh jadi sesekali merenungkan kondisi negara.

"Iya dong, dia (Jokowi) mulai kesel juga. Dan barangkali kan dia bagaimanapun pada suatu saat sebagai presiden yang duduk seorang diri kan," ucap Effendi.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong! BMKG Beri Peringatan Keras Soal Puncak Kemarau yang Lebih Parah di Tengah Pandemi Corona

"Menterinya nggak ada, penasehitnya nggak ada, yang datang ke tv-tv itu juga nggak ada, dia langsung mulai lihat-lihat, 'ini sebenarnya gimana sih', anda coba bayangkan loh (Presiden merenung)" tambahnya.

"Bahwa ada saatnya ketika dia seorang diri, menteri-menterinya sudah enggak ada penasiehatnya pada pergi, terus yang biasa jubir-jubir di tv itu enggak ada, lama-lama dia duduk sendiri juga,".

"Dia mikir-mikir 'Ini pada bener enggak sih yang disampaikan', lalu dia mulai bertanya nih, 'apa sih yang sebenarnya terjadi'," jelasnya.

Effendi lantas menyinggung, tentang bagaimana Jokowi 'dibohongi' jajarannya terkait pandemi virus corona.

Baca Juga: Kabar Buruk Kembali Datang Untuk PNS di Tengah Pandemi Corona! Menteri PANRB Kini Berikan Larangan Cuti dengan Pengecualian Beberapa Kondisi Ini

"Jangan lupa loh, saya rasa untuk tingkat tertentu, Bapak Presiden kita, kalo betawi bilang nih ya, agak dikibulin kan pada awalnya," ungkap Effendi.

Effendi menyayangkan sikap istana, yang bukan mengingatkan pimpinannya untuk lebih waspada, namun justru berpeluang untuk mengajak mendatangkan WNA ke Indonesia.

 Baca Juga: Penantian Berujung Kecewa, WHO Sebut Vaksin Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Ada, Ini yang Seharusnya Dilakukan Manusia untuk Mengatasi Ancaman Covid-19!

 

Seperti diketahui, dari bulan Januari hinga Februari, Kemenkes kerap membantah ketika media asing mengingatkan tentang virus corona.

Sehingga Indonesia baru melaporkan kasus infeksi pertama pada 2 Maret lalu.

Baca Juga: Putra Raja Narkoba 'El Chapo' Memberlakukan Siksaan Mengerikan Bagi Pelanggar Lockdown Akibat Wabah Corona : Kami Tidak Main-main!

"Enggak ada sama sekali (kasus infeksi) 'kita aman, datangin saja turis-turis ke sini Pak, kita kasih buzzer pak', masak satu Istana enggak ada yang bilang, 'Pak mohon maaf pak, izin pak itu keliru," misalnya kayak gitu," kata Effendi.

"Ini kan enggak ada, jadi perlu juga Anda bayangkan ketika presiden seorang diri lalu dia mulai kesal, itu tadi," pungkasnya. (*) Cece/ Stylo

Artikel ini telah tayang di hot.grid.id dengan judul "Tersirat Tanpa Harus Terucap, Pakar Nilai Jokowi Dibohongi Jajaranya Sejak Awal, Kini Sang Presiden Sudah Kesal dengan Kaki Tangannya Sendiri" Editor: Angriawan Cahyo Pawenang

Link: https://hot.grid.id/read/182145612/tersirat-tanpa-harus-terucap-pakar-nilai-jokowi-dibohongi-jajaranya-sejak-awal-kini-sang-presiden-sudah-kesal-dengan-kaki-tangannya-sendiri?page=all