Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2015, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung.
Salah satu penyakit terkait jantung yang jarang disadari adalah disfungsi diastolik (DD), yaitu kondisi di mana jantung tidak dapat rileks dengan cepat.
Disfungsi Diastolik berbahaya dan diyakini berkaitan dengan gejala gagal jantung kongestif pada pasien yang memiliki cadangan fraksi ejeksi ventrikel kiri, menurut ahli jantung, Wael Jaber, MD.
Kondisi ini telah lama diasosiasikan dengan hipertensi paru, edema paru, dan penyakit katup.
Disfungsi diastolik dapat memengaruhi kesehatan
Jika kita menderita disfungsi diastolik, kita memiliki peningkatan risiko kematian, bahkan jika fungsi sistolik kita normal dan tidak memiliki masalah lain dengan fungsi jantung, menurut studi yang ditulis Dr. Jaber.
Jika fungsi sistolik normal, itu berarti ventrikel kiri jantung kita dapat berkontraksi dengan baik dan benar dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Jaber mencatat, masalah relaksasi disfungsi diastolik yang terisolasi dengan jantung, meski pengaturan fungsi pemompaan sistolik berjalan normal, akan membawa risiko signifikan untuk kematian.