Virus Corona Bisa Menular Lewat Kentut? Simak Penjelasan Dokter!

By Stylo Indonesia, Senin, 20 April 2020 | 15:04 WIB
Penjelasan dokter soal penularan virus Corona yang disebut-sebut bisa menular lewat gas alias kentut (Capture DepositPhoto, IStockPhoto)

Stylo.ID - Penularan Virus corona memang terjadi melalui berbagai cara ya Stylovers.

Seperti yang kita ketahui, penularan virus corona bisa melalui kontak dengan barang yang sering tersentuh banyak orang, tidak menjaga kebersihan tangan, hingga kontak langsung dengan pasian positif corona.

Namun baru-baru ini yang menjadi perhatian adalah apakah virus Corona juga bisa menular melalui buang angin atau kentut ya?

Baca Juga: Dampingi Calon Suami Jadi Mualaf di tTengah Pandemi Corona, Tampilan Cita Citata Sukses Jadi Sorotan

Nah, dikutip TribunWow.com dari kanal Kompas TV, Minggu (19/4/2020), seorang dokter asal Australia, Andy Tagg menyebut kentut dapat menjadi cara penularan baru Virus Corona.

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis paru asal Indonesia, dr. Erlang Samoedro Sp.P kemudian turun mengkonfirmasi hal tersebut.

Menurutnya memang ada kemungkinan Covid-19 bisa menular melalui buang angin atau kentut.

Penularan Virus Corona diketahui bisa menyebar melalui berbagai macam cara dan media satu di antaranya disebutkan bisa melalui kentut. ((kanal YouTube KompasTV))

Baca Juga: Banyak Diburu Saat Pandemi Virus Corona, Ternyata Inilah Manfaat Konsumsi Jahe Secara Rutin, yuk Cobain!

Bukan tanpa alasan, faktanya Virus Corona ternyata juga terdapat pada feses seorang yang terinfeksi.

"Ada kemungkinan tentang Virus Corona ini menular melalui buang air dari penderita," ujar dr. Erlang

"Secara faktanya, virus ini ditemukan di kotoran penderita."

Baca Juga: Bukan Dalam Waktu Dekat, Najwa Shihab Angkat Bicara Seputar Prediksi Berakhirnya Pandemi Corona: Mustahil!

"Jadi kotoran penderita itu bisa mengandung virus ini," tambahnya.

Oleh karena itu secara teknis dr Erlang menyebut bahwa Covid-19 memang bisa menular melalui kentut.

Akan tetapi secara praktik hal tersebut sangat sulit terjadi.

Alasannya sederhana, saluran kentut seseorang umumnya akan selalu tertutup rapat apabila bersinggungan dengan orang banyak.

Baca Juga: Bikin Plong, Peramal Kondang Om Hao Sebut Virus Corona Berakhir Sebelum Idul Fitri dan Ada Perubahan Besar yang Akan Terjadi, Apa Itu?

Sehingga kalaupun ketut tersebut mengandung Virus Corona, akan sulit sekali keluar ke udara karena tertutup pakaian.

"Nah apakah bisa menular melalui buang angin? Secara teknis masih mungkin menular dari buang angin, tapi secara praktik sangat sulit untuk terjadi," jelasnya.

"Karena orang ketika bertemu dengan orang lain itu menggunakan celana atau penutup di bagian bawah kita."

"Sehingga sangat jarang sekali untuk bisa keluar ke udara bebas karena menggunakan pakaian tertutup."

Baca Juga: Bukan Bulan Mei atau Juni, Presiden Joko Widodo Beberkan Prediksi Wabah Virus Corona Akan Berakhir di Indonesia: 'Saya Yakin...'

"Sedangkan yang paling mungkin terjadi adalah ketika orang berbicara atau batuk dan tidak menggunakan masker sehingga percikan air liur itu bisa sampai ke orang yang di sekitarnya," tutup dr Erlang.

Perokok Memiliki Risiko Tertular dan Kematian akibat Covid-19 Lebih Tinggi

Perokok atau seorang dengan kebiasaan merokok disebut memiliki risiko kematian dan penularan Virus Corona lebih tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Isman Firdaus di kanal Youtube KompasTV, Kamis (16/4/2020).

Isman mengatakan beberapa penelitian melaporkan bahwa telah terjadi peningkatan risiko terpapar Covid -19.

Baca Juga: Bikin Plong, Peramal Kondang Om Hao Sebut Virus Corona Berakhir Sebelum Idul Fitri dan Ada Perubahan Besar yang Akan Terjadi, Apa Itu?

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Isman Firdaus dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang tayang di Youtube KompasTV, Kamis (16/4/2020). ()

Sebut saja WHO dan beberapa penelitian dari Eropa dan Amerika.

Khusus untuk pasien positif Covid-19 yang merokok, setidaknya risiko kematiannya jauh lebih tinggi daripada pasisen biasa.

"Baru-baru ini beberapa peneliti dari WHO, Eropa dan US juga sudah melaporkan bahwa terjadi peningkatan risiko terjadinya Covid-19 dan juga kematian pada pasien-pasein dengan perokok."

Untuk hipotesis yang mendukung tingginya risiko penularan Covid-19, penggunaan rokok dari jari menuju mulut merupakan pintu masuk yang jelas untuk mempermudah kontaminasi Virus Corona.

Selain itu, kandungan rokok juga bisa membukakan ruang untuk virus Covid -19 ini higgap pada sel di dalam paru-paru.

Baca Juga: Fakta Terungkap! Ternyata Pasar Wuhan Bukanlah Asal Pertama Virus Corona, Lantas Dari Mana?

Hal itu lah yang kemudian membuat pasien dengan riwayat perokok bisa mengalami infeksi lebih berat.

"Banyak teori maupun hipotesis-hipotesis yang merangkan hal ini, salah satunya WHO menyampaikan bahwa penggunaan rokok dari jari terus masuk ke mulut akan memepermudah kontaminasi dari virus Covid-19 itu sendiri," ujar Isman.

"Dan beberapa dengan hipotesis adanya peningkatan enzim ss yang bisa meningkatkan tempat bagi Covid -19 hinggap di sel-sel dalam paru-paru."

"Itu salah satu kenapa pasien-pasien atau individu yang merokok mengalami kesulitan atau terjadi infeksi lebih berat," tambahnya.

Untuk menguatkan asumsi tersebut, Isman juga menyertakan statisti dari Wuhan tempat di mana wabah ini mulai menyebar.

Data dari Wuhan menunjukan, setidaknya ada 12,8 - 20 persen pasien yang masuk ke ICU adalah pasien-pasien yang merokok aktif.

Baca Juga: Meski Prediksi Puncak Kasus Corona di Indonesia Terjadi pada Mei, Setelah Itu Kasus akan Terus Bertambah Hingga Tembus 100 Ribu, Kapan Mereda?

Dari angka tersebut, Isman mengatakan bahwa sebagian besar pasien perokok tersebut berakhir dengan kematian di ruang intensif.

Dengan kata lain telah terjadi infeksi berat pada pasien Virus Corona yang merokok.

Itulah kenapa merokok memiliki andil besar pada bagi penularan dan risiko kematian akibat Virus Corona.

"Dan sebagian besar pasien yang merokok ini meninggal di ruang perawatan intensif, dan banyak di antaranya masuk ke ventilator (mesin nafas)."

"Jadi itulah kenapa merokok ini memiliki implikasi yang berat pada kondisi klinis pasien Covid-19," tandasnya. (*) Clara Stylo

Baca Juga: Masih Ingat dengan Pasien Corona yang Berbohong saat Diperiksa di RS Kariadi Semarang? Ini Kabar 46 Tenaga Medis yang Kena Imbas Terpapar Covid-19, Termasuk Guru Besar

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Penularan Virus Corona Bisa Terjadi Melalui Kentut, Simak Penjelasan Dokter Erlang Samoedro",

Penulis: Rilo Pambudi