Kita pun harus juga jujur tentang kekhawatiran yang kita miliki.
Yap, kita memang ingin mendukung pasangan, tetapi kita juga berhak mengutarakan ketakutan kita, jika perlu.
2. Tetap Bahagiakan Diri
Kita boleh saja dengan sepenuh hati mendukung pasangan kita untuk melewati masa sulit dan mengatasi traumanya.
Tapi keputusan dan sikapnya untuk mau dan bisa lepas dari trauma bukan menjadi tanggung jawab kita sepenuhnya.
Baca Juga: Haruskah Bersuara Saat Bercinta? Simak Manfaatnya Menurut Terapis Seks!
Yap, ketika kita menawarkan dukungan pada pasangan yang memiliki trauma di masa lalu, maka sangat penting juga bagi kita untuk merawat diri dengan sangat baik.
Kita juga butuh untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan emosional dalam melewati masa yang sulit ini.
Tak dapat dimungkiri bahwa membantu pasangan menghadapi traumanya dapat menghabiskan energi kita.
Makanya, selalu lakukan aktivitas yang bisa membuat kita bahagia dan terlepas dari stres yang melanda.