Lega! Titik Terang Berakhirnya Wabah Corona Mulai Terlihat, Ini yang Harus Dilakukan Agar Prediksi Tidak Meleset

By Stylo Indonesia, Jumat, 17 April 2020 | 09:05 WIB
Lega! Titik Terang Berakhirnya Wabah Corona Mulai Terlihat, Ini yang Harus Dilakukan Agar Prediksi Tidak Meleset (freepik.com)

Stylo.ID - Wabah Corona di Indonesia masih menjadi momok yang menyeramkan bagi masyarakat hingga saat ini.

Pasalnya, virus corona menjadi pembubuh nomor satu yang setiap harinya jumlah kasus pasien positif dan angka kematian selalu meningkat.

Sampai berita ini dibuat sudah ada 5.516 pasien yang positif dengan 496 meninggal dan 548 sembuh.

Namun, ada titik terang yang cukup melegakan tentang virus corona.

Seorang ahli biofisika Stanford dan pemenang Nobel, Michael Levitt membuat analisis yang memperkirakan berkurangnya jumlah kematian terkait COVID-19.

Baca Juga: Tanpa Bermaksud Mendahului Takdir, Mbak You Prediksi Virus Corona Akan Semakin Menggila Selama 3 Bulan ke Depan

Penurunan drastis angka kematian yang diiringi peningkatan angka kesembuhan pasien Covid-19 menurutnya adalah tanda-tanda awal berakhirnya pandemi virus corona.

Analisis yang dimulai Levitt sejak Januari 2020 itu menunjukkan perhitungannya dengan tepat.

Ia menemukan bahwa China akan melalui titik terburuknya terhadap virus corona jauh sebelum para pakar kesehatan memperkirakan.

Ilmuwan penerima hadiah Nobel 2013 itu mengibaratkan wabah adalah mobil yang melaju di jalan raya.

Baca Juga: Kembali Bikin Heboh, Ningsih Tinampi Temukan Obat Corona dan Akui Sudah Disarankan Dokter, Fakta Atau Sensasi?

Meskipun mobil itu masih memiliki kecepatan tertentu, bukan berarti mobil akan mengalami peningkatan kecepatan yang sama besar seperti sebelumnya.

"Ini menunjukkan bahwa tingkat peningkatan jumlah kematian akan melambat pada pekan-pekan mendatang," tulis Levitt dalam sebuah laporan, 1 Februari lalu.

Prediksi Ahli

Laporan tersebut juga secara luas dibagikan melalui media sosial di China.

Itulah mengapa ia memperkirakan jumlah kematian akan berkurang setiap hari.

Tiga minggu setelahnya, Levitt mengatakan kepada China Daily News bahwa tingkat pertumbuhan virus telah memuncak.

Baca Juga: Habis Gelap Terbitlah Terang, Pakar Ungkap Prediksi Puncak Wabah Virus Corona dan Waktu Berakhirya Pandemi, Kapan?

Dia memperkirakan bahwa jumlah total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di China akan mencapai sekitar 80.000, dengan sekitar 3.250 kematian.

Prediksi tersebut ternyata sangat akurat.

Total kasus Covid-19 di China pada 16 Maret 2020 tercatat sejumlah 80.298 kasus dan 3.245 kematian.

Jumlah kasus baru pun berkurang, turun sekitar 25 pasien setiap harinya.

Penerima hadiah Nobel untuk pengembangan model kompleks sistem kimia 2013 itu mengungkapkan adanya titik balik yang serupa di negara-negara lain.

Levitt menganalisis data dari 78 negara yang melaporkan lebih dari 50 kasus Covid-19 baru setiap harinya dan melihat adanya tanda-tanda pemulihan di banyak negara.

Baca Juga: Bikin Indonesia Lega, Seorang Dokter Berhasil Sembuhkan Pasien Corona Hanya dengan Obat Sederhana, Intip Resepnya!

Dia tidak fokus pada jumlah total kasus di suatu negara, tetapi lebih pada jumlah kasus baru yang diidentifikasi setiap hari.

Terutama pada perubahan jumlah dari satu hari ke hari berikutnya.

Misalnya, di Korea Selatan, kasus baru memang masih muncul dan membuat jumlah total kasus bertambah.

Namun, perhitungan kasus baru setiap harinya telah menurun dalam beberapa minggu terakhir dengan angka tetap di bawah 200.

Selanjutnya Iran, jumlah kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi per harinya relatif datar sejak pekan lalu.

Pada Senin pekan lalu, kenaikan kasus mencapai 1.053, tetapi pada hari Minggu hanya 1.028.

Meskipun angka kasus baru tersebut terbilang masih cukup tinggi, kata Levitt, tetapi polanya menunjukkan bahwa wabah di sana seolah sudah melewati batas setengah jalan dari masa ledakan wabah.

Baca Juga: Bikin Indonesia Senang, Baru 5 Hari PSBB Dilakukan di Jakarta, Jumlah Pasien yang Dinyatakan Sembuh Meningkat Tajam

Syarat yang Harus Dilakukan

Sementara itu, ahli di China memprediksikan pandemi virus corona akan segera berakhir pada Juni 2020.

Dilansir dari New York Post, penasihat medis senior China, Zhong Nanshan, mengatakan pandemi virus corona dapat berakhir pada bulan Juni.

Hal itu akan terjadi jika negara-negara di seluruh dunia mengambil tindakan tegas dalam memerangi wabah tersebut.

"Jika semua negara bisa dimobilisasi, virus corona bisa berakhir pada Juni," kata Zhong

"Perkiraan saya bulan Juni didasarkan pada skenario bahwa semua negara mengambil tindakan positif," tambahnya.

Baca Juga: Ramalan Mbak You Seolah Terbukti, Polisi Ungkap Adanya Kejahatan yang Meresahkan di Tengah Pandemi Virus Corona

"Saran saya menyerukan semua negara untuk mengikuti instruksi WHO dan melakukan intervensi pada skala nasional," imbuhnya lagi.

Panasihat medis senior China itu menambahkan, jika negara-negara tidak melakukannya, virus dapat bertahan lebih lama.

Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan Michael Levitt bahwa jaga jarak sosial adalah penting mengingat vaksin untuk virus corona belum bisa digunakan.

Selain itu, ia juga menambahkan perlu deteksi dini yang lebih baik, tidak hanya melalui pengujian, tetapi juga bisa dengan pengawasan suhu tubuh seperti diterapkan China, dan isolasi sosial.

Artikel ini sudah tayang di Sajiansedap.id dengan judul Titik Terang Berakhirnya Pandemi Corona Mulai Terlihat! Ahli Beberkan Syarat yang Harus Dilakukan Agar Prediksi Tak Meleset!

Penulis: Siti Afifah