Bukan Bulan April, Puncak Pandemi di Indonesia Faktanya Sampai Bulan Ini, Harus Sabar!

By None, Sabtu, 11 April 2020 | 15:00 WIB
Bukan Bulan April, Puncak Pandemi di Indonesia Faktanya Sampai Bulan Ini, Harus Sabar! (Freepik.com)

Stylo.ID - Wabah penyakit yang diakibatkan oleh virus corona kini tengah merebak di berbagai daerah di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Sudah banyak korban berjatuhan, bahkan korban meninggal di Indonesia akibat virus corona kini tengah mencapai angka ratusan.

Banyak ahli memprediksi perihal puncak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, serta kapan sekiranya pandemi ini akan melandai.

Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono menyebutkan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini masih terus naik.

Baca Juga: Demi Memutus Rantai Penyebaran COVID-19, Presiden Jokowi Berikan Janji Akan Beri Bantuan Warga Indonesia Selama Tiga Bulan ke Depan, Apa Saja?

"Masih mendaki ke puncak kurva pandemik," kata Pandu kepada Kompas.com, Kamis (9/4/2020).

Ia mengatakan pandemi diprediksi masih terus meningkat hingga mencapai puncaknya di sekitar bulan Mei atau awal Juni.

Hal itu senada dengan yang disampaikan oleh Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH.

Menurut Panji, kondisi saat ini belum mencapai puncak dari pandemi corona di Indonesia. Secara umum, terlihat masih pada awal peningkatan kasus.

Baca Juga: Angin Segar Untuk Indonesia! Peneliti Sebut Puncak Virus Corona Terjadi Lebih Cepat Berkat Langkah yang Diambil Pemerintah

"Tapi kelihatannya ini masih di-drive peningkatan kasus di pulau Jawa," kata Panji saat dihubungi terpisah.

Sementara jika telah mencapai puncaknya nanti, justru tidak ada pertambahan jumlah kasus lagi. Angkanya malah akan menurun.

Panji juga mengatakan pandemi corona di Indonesia bisa mereda pada Mei atau Juni.

"Tapi yang akan kita lihat adalah daerah-daerah akan punya kurva epidemi sendiri," ujar dia.

Baca Juga: Bikin Heboh, Ternyata Segini Harga Sabun Muka yang Dibawa Nagita Slavina, Netizen: Nggak Percaya!

Puncak epidemi di Jakarta akan berbeda dengan puncak epidemi di tempat lain.

Apalagi di tempat-tempat yang hari ini baru mendeteksi satu-dua kasus corona.

Indikasi puncak pandemi

Puncak pandemi akan terlihat saat kurva sudah tidak memiliki penambahan jumlah kasus baru.

Namun, sudut pandang ini idealnya dilihat dari kasus terkonfirmasi.

"Idealnya dari kasus yang terkonfirmasi, dan idealnya semua kasus dikonfirmasi," tutur dia.

Baca Juga: Suami Rela Gendong Bayinya, Shandy Aulia Justru Joget Tik Tok Pakai Lingerie Seksi yang Curi Perhatian!

Diakui Panji, hal yang akan menjadi masalah untuk menemukan kasus terkonfirmasi secara ideal adalah kapasitas testing yang masih sangat terbatas.

Panji mencontohkan jika kita hanya bisa melakukan 100 tes per hari, maka jumlah kasus yang terkonfirmasi tidak akan pernah lebih dari 100 per hari.

Ini artinya, kita tidak akan bisa membedakan ada di kurva epidemi sebelah mana kita saat ini.

Jadi, jika tes PCR yang dilakukan sedikit per hari, Indonesia tidak pernah tahu kapan puncak pandemi.

Baca Juga: Zodiak yang Sering Terjebak Mencintai Orang yang Tak Dapat Dimiliki, Kamu Termasuk?

Tapi jika kondisi ideal sulit dicapai, kata dia, tentu kita bisa memikirkan strategi lain untuk mengevaluasi perkembangan pandemi di Indonesia. (*) Justina Stylo

Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul Faktanya Puncak Pandemi Bukan Dibulan April, Warga Indonesia Masih Harus Bersabar Sampai Bulan Ini