Kabar Gembira, Ahli Temukan Kelemahan Virus Corona yang Buatnya Mati Tak Berdaya

By None, Senin, 30 Maret 2020 | 16:00 WIB
Kabar Gembira, Ahli Temukan Kelemahan Virus Corona yang Buatnya Mati Tak Berdaya (www.freepik.com)

Stylo.ID - Stylovers, belum lama ini seorang dokter hewan sekaligus ahli virus drh. Moh. Indro Cahyono sempat mengutarakan faktor yang menjadi kelemahan virus Corona.

Pada sebuah tayangan di kanal Youtube Official iNews pada 29 Maret 2020 lalu, drh. Moh. Indro Cahyono awalnya menyampaikan bahwa virus Corona sangat mudah menular antar manusia.

Namun, menurut pendapatnya penyakit COVID-19 ini tak bersifat mutlak menyebabkan kematian kok!

"Jika menular dari manusia ke manusia lain, belum tentu menimbulkan kematian, COVID-19 tidak berhubungan dengan kematian," ungkap dr. Indro.

Baca Juga: Kerap Dipakai Para Artis Termasuk Nagita Slavina, Benarkah Kalung Antivirus Bisa Cegah Virus Corona? Berikut Penjelasannya

Lebih lanjut, menurutnya orang yang meninggal saat terinfeksi COVID-19 sebelumnya telah memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik atau ada masalah dalam kekebalan tubuhnya.

"Sebagian besar yang terinfeksi virus ini bisa sembuh dan selamat," ujarnya.

"Yang meninggal sebagian besar itu berada di dalam kelompok risiko tinggi. Berarti punya gangguan untuk memproduksi antibodi, bisa jadi karena usia, komplikasi penyakit atau sakit pernapasan bawaan," tambahnya.

Selanjutnya, drh. Indro membongkar kelemahan yang bisa membuat COVID-19 mati.

#1. COVID-19 disebut akan hancur dengan pelarut lemak

Pemerintah saat ini menganjurkan untuk rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan ya.

Ternyata, sabun dan berbagai pembersih rumah tangga ampuh hancurkan virus Corona, Stylovers.

Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona, Masker Bekas Pakai Harus Dirusak Sebelum Dibuang! Ini Penjelasannya

"Kelemahannya adalah virus ini sangat mudah dihancurkan oleh berbagai pelarut lemak, termasuk sabun, semua peralatan rumah tangga bisa dipakai menghancurkan virusnya," jelas drh. Indro.

#2. Virus Corona tak bisa bertahan lama di suhu panas

"Iklim di Indonesia itu 26 - 30 derajat celsius, virus itu akan ada di udara selama maksimal 3 menit pada suhu 20 - 25 derajat (celsius). Sehingga di suhu kita, pas siang-siang, virus itu nggak akan bertahan lama dari 1 menit," ungkapnya.

Menurutnya masalah suhu ini bisa menjelaskan mengapa Italia dan New York memiliki kasus COVID-19 yang sangat banyak, karena suhu di wilayah tersebut tak seperti di Indonesia.

"Di Itali suhunya 6 derajat, sementara virus ini bisa bertahan selama 3 jam di lingkungan pada suhu 10 - 15 derajat (celsius)," tukasnya.

#3. Virus Corona bisa dinetralkan oleh antibodi

"Virus hanya bisa dinetralkan oleh antibodi dalam tubuh kita sendiri. Dan antibodi itu akan diproduksi oleh tubuh kita selama tujuh hari sesudah paparan awal. Di hari 14 antibodinya makin banyak dan bisa menetralkan virusnya," jelas drh. Indro.

Lebih lanjut, drh. Indro menjelaskan bahwa memori antibodi soal virus ini akan tersimpan selama 30 tahun.

Baca Juga: Bosan Dirumah? Sering Berhubungan Intim Bisa Redakan Stres dan Cegah Konflik Antar Suami Istri, Selama Social Distancing Wabah Corona

Sehingga jika suatu hari seseorang akan terkena COVID-19, antibodi langsung bekerja dan dalam dua hari bisa sembuh.

Yuk, cegah virus Corona dengan menjaga kesehatan dan kebersihan ya, Stylovers.

Jangan lupa tetap ada di rumah untuk memutus persebaran COVID-19. (*) Cery Stylo

Artikel ini telah tayang di nakita.grid.id dengan judul “Kabar Gembira Lainnya, Ahli Bongkar Kelemahan Virus Corona yang Membuatnya Mati Tak Berdaya: ‘Virus Ini Mudah Hancur Oleh..’” (https://nakita.grid.id/read/022082423/kabar-gembira-lainnya-ahli-bongkar-kelemahan-virus-corona-yang-membuatnya-mati-tak-berdaya-virus-ini-mudah-hancur-oleh)

Penulis: Riska Yulyana Damayanti