"Bandung sebagai salah satu kota besar yang punya pengaruh sangat besar, diharapkan bukan hanya menjadi pengikut tren di Jakarta atau kota Iainnya, melainkan dapat memberikan tawaran gaya baru yang berbeda dan memiliki keunikan tersendiri. Dengan begitu, kota Bandung dapat menjadi barometer mode yang diperhitungkan di Indonesia, bahkan di tingkat global," tutur Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC).
23 Fashion District 2019 menggelar rangkaian fashion show lebih dari 50 desainer mode yang mewakili sejumlah kategori busana, yaitu urban wear, modest wear, dan evening wear.
Desainer dan brand yang tampil di antaranya adalah Danjyo Hiyoji, Alleira Batik, Andreas Lim, Bateeq, Sofie, Imaji Studio, Etu, Lekat Dua, Ferry Sunarto, Harry Ibrahim, Deden Siswanto, Irna Mutiara, Ivan Gunawan, Lenny Agustin, Weda Githa, Hannie Hananto, Nuniek Mawardi, Ariy Arka, dan lainnya.
Baca Juga: Tren Fashion 2020: Dress Transparan Detail Bordir dan Payet Jadi Tren Model Baju Kondangan 2020
Tak hanya menampilkan karya desainer ternama, 23 Fashion District 2019 ini juga menampilkan karya siswa sekolah mode dari Telkom University dan Universitas Kristen Maranatha sebagai dukungan terhadap generasi penerus di industri fashion tanah air.
Tidak hanya fashion show saja, untuk menunjang acara ini juga menghadirkan pop-up market sebagai ruang bagi desainer dan brand fashion Indonesia untuk memasarkan keragaman dan keunggulan produknya.
Acara bergengsi 23 Fashion District 2018 ini berlangsung di Main Atrium 23 Paskal Shopping Centre Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 9 September 2018.
Baca Juga: Jeans Baru Tak Nyaman Digunakan? Intip Trik Unik Ini, Patut Dicoba!
Sebagai ajang mode akbar di Bandung yang akan digelar secara berkelanjutan setiap tahun, 23 Fashion District diharapkan dapat memperkuat kota Bandung sebagai salah satu pusat belanja dan acuan tren mode Indonesia. (*)