Untuk Kedua Kalinya, Rinaldy Yunardi Sabet Penghargaan World of WearableArt Awards 2019

By Mreizghi Alvio Linchia, Kamis, 3 Oktober 2019 | 17:20 WIB
Untuk Kedua Kalinya, Rinaldy Yunardi Sabet Penghargaan World of WearableArt Awards 2019 (instagram.com/rinaldyyunardiofficial dan Dok. Maverick PR)

Stylo.ID - Desainer aksesori langganan artis, Rinaldy Yunardi, kembali memenangkan penghargaan Worl of WearableArt Awards 2019.

Ini merupakan yang kedua kalinya setelah tahun 2017 lalu, Rinaldy Yunardi menjadi pemenang diantara komeptitor dunia lainnya.

Nggak hanya artis Indonesia seperti Syahrini, karya Rinaldy Yunardi juga dikenakan oleh artis dunia seperti Kylie Jenner, Taylor Swift, Beyonce, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Unggah Instastory, Syahrini Bandingkan Dirinya dengan Beyonce Saat Pakai Headpiece Karya Rinaldy Yunardi

Kali ini, Rinaldy Yunardi memenangkan tiga penghargaan di ajang World of WearableArt (WOW) Awards yang diselenggarakan di Wellington, New Zealand.

Tahun 2019 ini, terdapat 108 busana yang dilombakan, merupakan karya dari 115 desainer yang berasal dai 22 negara.

Ada 34 penghargaan yang diberikan dan hadiah lainnya berupa 180,000 dolar Selandia Baru.

Baca Juga: Perancang Aksesori Langganan Syahrini, Rinaldy Yunardi, Tampilkan Koleksi Inspirasi Budaya 34 Provinsi Indonesia

Yang didapat Yung-yung, panggilan akrab Rinaldy, adalah; Supreme WOW Award, Avant-Garde Section Award, dan International Design Award: Asia.

Semua penghargaan ini didapat dari karyanya yang bertajuk 'The Lady Warrior'.

Ki-Ka: Faye F Liu (The Clique) dan Rinaldy Yunardi (instagram.com/fayefliu)

Karya ini terinspirasi oleh pejuang yang menurut Rinaldy Yunardi paling tangguh, yakni perempuan.

Baca Juga: Untuk Kedua Kalinya, Madonna Pakai Aksesori Rancangan Desainer Indonesia Rinaldy Yunardi

The Lady Warrior bukan menggambarkan kekuatan fisik tapi kekuatan dalam diri yang dimiliki seorang anak perempuan, istri dan ibu.

The Lady Warrior oleh Rinaldy Yunardi (Hagen Hopkins)

"Saya menggunakan berbagai bahan untuk merepresentasikan elemen-elemen berbeda The Lady Warrior. Saya menggunakan kertas daur ulang yang dibuat menjadi tali kemudian ditenun erat. Ini merupakan simbol kemanusiaan dan kekuatan dalam diri yang dibangun dari pengalaman perempuan, mereka dilahirkan sebagai sosok yang rentan tapi pengalaman hidup mereka yang membuatnya kuat," kata Rinaldy Yunardi.

Pendiri World of WearableArt yang juga merupakan juri tetap kompetisi ini, Dame Suzie Moncrieff mengatakan, “The Lady Warrior adalah busana yang dideskripsikan oleh para juri sebagai metamorfosis luar biasa dari bahan organik yang rapuh menjadi sesuatu yang sangat indah.

Baca Juga: Cantik Bagaikan Pengantin Wanita, Luna Maya dan Syahrini Tampil Memesona dengan Headpiece Rancangan Rinaldy Yunardi, Siapa Paling Anggun?

Dengan membangun keseimbangan dan bentuk yang sempurna, serta didukung dengan keahlian apik, The Lady Warrior menggambarkan harmoni antara kerapuhan yang memesona dan kekuatan yang halus. Para juri sangat menyukai penggunaan teknik tenun tradisional untuk membuat bahan yang sangat kontemporer.”

The Lady Warrior, by Rinaldy Yunardi of Indonesia (Hagen Hopkins)

Selain Dame Suzie Moncrieff, juri lainnya adalah perancang busana inovatif Auckland James Dobson dari label pakaian Jimmy D, dan pemahat multimedia terkenal Gregor Kregar.

Selama tiga minggu setiap tahunnya, kompetisi wearable art yang tersohor di dunia ini menampilkan karya finalis dengan pertunjukkan teatrikal spektakuler di ibukota New Zealand, Wellington. Sekitar 60.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri akan hadir untuk menyaksikan acara tahunan World of WearableArt Awards 2019. (*)