“Bagi kami sendiri, menjadikan limbah sebagai bahan dasar mencipta baju adalah tantangan, karena hasil karya busana kami harus membuat orang merasa gaya. Selain kreativitas, unsur higienis kami perhitungkan juga. Penggodokan ulang dan pencelupan warna diterapkan untuk membuang rasa tidak nyaman saat mengenakan barang bekas. Unsur gaya kami dominasikan dengan karakter desain yang kuat dan membuat orang tidak lagi melihat dari mana bahan bermula. Mudah-mudahan kontribusi kami membawa angin segar dalam kreativitas dan mampu menginspirasi orang lain.”, ujar Susan Budihardjo, pimpinan LPTB Susan Budihardjo menjelaskan tentang karya-karya yang ditampilkan saat lelang.
Guru-guru dan desainer lulusan LPTB Susan Budihardjo menyambut baik undangan untuk turut berpartisipasi dalam menciptakan busana dari olahan limbah ini.
Ketika seprai, handuk, dan kain bekas lainnya datang dari AccorHotels, mereka langsung bergerak.
Dengan suportif rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk menuangkan ide paling cemerlang mereka, bahkan membiayai sendiri urusan produksi seperti pencelupan, penambahan bahan, hingga menyediakan aksesori.
Tujuh puluh set busana ciptaan mereka akan langsung dilelang secara tertutup. Hasil penjualan didonasikan untuk membantu pembiayaan program Linens for Life.(*)