Stylo.ID - Mendengar nama Lenny Agustin, para pencinta mode dan pengamat fashion pasti akan langsung terbayang sosok desainer yang memiliki tampilan cukup nyentrik.
Desainnya yang colorful dan selalu mengangkat kain tradisional khas Indonesia, itulah ciri khas dari seorang perancang busana Lenny Agustin.
Kali ini, Lenny kembali hadir pada hari kelima panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 dengan koleksi yang bertajuk Wansosa, di Fashion Tent Senayan City, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Baca Juga : Jakarta Fashion Week 2019: Keindahan Kain Kreasi Obin dalam Fashion Show Bertajuk Sutra Dewangga
Seperti biasanya yang selalu mengangkat kain tradisional, kali ini desainer dengan rambut warna-warni ini menggangkat kain Batik Xoela dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara (Sula).
Wansosa sendiri dalam bahasa Sula memiliki arti lebah, dan lebah merupakan salah satu ikon kebanggaan Sula, yang terkenal dengan madu asli dari lebah liar di hutan.
Ini juga yang menjadi alasan, Lebah dijadikan salah satu signature dominan dalam motif-motif Batik Xoela.
Baca Juga : Jakarta Fashion Week 2019: Brand Modest Sayee Luncurkan Koleksi Busana Terinspirasi Hanbok Korea
Dalam koleksi yang ditampilkan di Jakarta Fashion Week kali ini, Lenny Agustin tertarik dengan filosofi lebah yang selalu bekerja keras bersama-sama untuk menghasilkan sesuatu yang manis, sama seperti kerjasamanya dengan pemda Sula.
Wujud lebah, sarangnya, serta lingkungannya berkembang biak dan menghasilkan madu, ia terjemahkan ke dalam blus-blus berpotongan unik, rok-rok bervolume dan asimetris, jaket-jaket longgar, dan terusan yang dipadu-padankan satu dengan lainnya.
Jika biasanya menampilkan busana yang penuh warna, kali ini warna hitam dan kuning mendominasi koleksinya di panggung Jakarta Fashion Week 2019 ini.
Baca Juga : Jakarta Fashion Week 2019 : Rayakan 90 Tahun Mickey Mouse di Panggung Jakarta Fashion Week 2019
Warna yang dipilih dominan hitam, dilengkapi warna-warna gelap lainnya seperti biru dongker, cokelat, dan marun.
Walaupun begitu, ciri khas dari sang perancang tetap terlihat dan tetap menyelipkan warna-warna cerah dalam koleksinya yang ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2019 kali ini.
Warna cerah seperti oranye, biru, hijau, pink, dan ungu pun tetap dihadirkannya mewakili alam lingkungan hidup lebah.
Untuk material sendiri, bahan batik yang digunakan adalah katun, dipadukan dengan bahan neoprene, kulit sintetis, dan polyester.
Kemudian untuk mempertegas tema, Lenny Agustin menambahkan beberapa detail seperti aplikasi maupun aksesori yang terbuat dari sulaman, rajutan, fril dari potongan-potongan bahan neoprene, motif-motif lebah dari potongan kain, sayap-sayapan atau sarang dari kulit sintetis, hingga bentukan akrilik yang di-lazer cut.
40 koleksi yang ditampilkan merupakan karya 23 perajin batik di Sula, yang dilatih membatik dari mulai kemampuan dasar hingga mahir oleh Lenny dan tim dalam kurun waktu 6 bulan, sejak akhir 2017 hingga pertengahan 2018 lalu.
Baca Juga : Jakarta Fashion Week 2019 : Anne Avantie Ungkap Kisah di Balik Pagelaran Busana Badai Pasti Berlalu
Koleksi Lenny Agustin ini selalu berhasil membuat para pencinta dan pengamat serta jurnalis mode terkagum-kagum dengan karya yang dihadirkan di panggung Jakarta Fashion Week 2019 ini.
Congratulation, ya, Lenny Agustin. (*)
KOMENTAR