Telah menguasai teknik haute couture, Chia Stylo ID meluncurkan pertanyaan: apa Sapto merasa lebih mudah mengerjakan koleksi pakaian ready to wear?
"Dunia fashion itu kan luas ya, setelah ready to wear, saya malah merasa ini nggak mudah karena tantangan yang dihadapi saat membuat custom dan haute couture juga berbeda," ungkapnya pada Chia Stylo.ID.
Setelah mengetahui selanya untuk menciptakan pakaian ready to wear, Sapto juga nggak ingin produksi custom haute couture-nya mati.
Kini, ia menjalani keduanya beriringan, karena baik haute couture maupun ready to wear adalah nafas rancangan Sapto Djojokartiko.
#Desainer Multitalenta
Selain merancang busana, Sapto juga ternyata memproduksi produk interior di bawah label Saptodjojokartiko Living.
Label yang berdiri tahun 2016 ini pertama kali memproduksi karpet dengan nama Penara Taupe Rug.
"Saya memilih karpet karena produk ini lebih tepat untuk merpresentasikan ide dari Sapto Djojokartiko," ujarnya.
BACA JUGA: Tampil Tanpa Kilap di Wajah dengan Powder Terbaru dari Brand Lokal, Dear Me Beauty
Meski begitu, Sapto tetap eksis menjalani ketiganya, ditambah koleksi bridal.
Chia Stylo.ID penasaran, bagaimana Sapto mengimbangi produksi semua label, termasuk haute couture dan ready to wear?
"Sekarang sih lagi fokus sama label SAPTODJOJOKARTIKO. Ditunggu aja koleksi terbaru dari label lainnya," celetuknya.
Belakangan, Sapto juga memperluas lini produk fashionnya dengan meluncurkan koleksi sepatu setiap 2 tahun sekali. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR