Dia mengakui bahwa dia menyimpan rahasia ini selama bertahun-tahun, merasakan rasa bersalah dan kebingungan.
Dampak dari pengalaman tersebut tidak hanya bersifat emosional, tetapi juga fisik.
Dalam wawancara dengan Oprah Winfrey pada tahun 2020, Gaga menjelaskan bahwa rasa sakit fisik yang dia rasakan terkadang mirip dengan rasa sakit yang dialaminya setelah pemerkosaan.
"Saya menyadari bahwa rasa sakit itu sama," ungkapnya, menggarisbawahi betapa mendalamnya trauma tersebut.
Lady Gaga tidak hanya berhenti pada pengakuan; dia juga berupaya menjadi suara bagi para penyintas kekerasan seksual lainnya.
Baca Juga: 1.000 Botol Baby Oil Jadi Barang Bukti Kejahatan Seksual P Diddy, Bakal Dipenjara Seumur Hidup?
Tampil di Oscar 2016 bersama penyintas lain, dia membawa isu ini ke perhatian publik, mendidik masyarakat tentang pentingnya berbicara dan memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami hal serupa.
Kisah Lady Gaga adalah pengingat yang kuat tentang kelamnya dunia hiburan yang sering kali dipandang glamor.
Meskipun berhasil mencapai puncak kesuksesan dengan album-album ikonik dan peran film yang diakui, perjalanan menuju penyembuhan adalah sebuah perjuangan yang nyata.
Reaksi netizen di media sosial juga mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas, dengan banyak yang mengaitkan pengalaman Gaga dengan skandal yang melibatkan P Diddy dan circle-nya.
Seru! Begini Kemeriahan Acara Biore Micellar Water x Stylo Bersama dr Nadia Alaydrus dan Influencer
KOMENTAR