Cara Gunakan Tawas untuk Bau Ketek atau Bau Ketiak! Pemula Merapat

Stylo Indonesia - Tawas atau alum adalah garam mineral yang bisa digunakan sebagai deodoran alami karena sifat anti bakteri dan astringen. Astringen adalah bahan kimia yang bekerja untuk menyempitkan jaringan tubuh.

Dengan kedua sifat ini, tawas diklaim mampu mencegah keluarnya keringat berlebih dan perkembangan bakteri pemicu bau badan.

Selain ketiak hitam, permasalahan lain yang bisa menurunkan rasa percaya diri adalah bau tidak sedap yang berasal dari ketiak.

Masalah ini terjadi ketika bakteri berkembang biak di bagian ketiak. Ketika bercampur keringat, bakteri dapat menimbulkan aroma yang tidak sedap. 

Tawas punya sifat anti bakteri yang mampu menghambat perkembangbiakan bakteri.

Jadi, memakai larutan tawas bisa menjadi solusi jitu untuk menghilangkan bau tak sedap itu.

Ada 2 cara yang bisa kita lakukan untuk memakai tawas di ketiak kita. Yuk intip 2 cara mudah ini, simak:

Bongkahan tawas

Kalau kita memilih tawas yang berbentuk bongkahan, enggak masalah kok!

1. Rendam bongkahan tawas dalam air bersih dan biarkan hingga sedikit larut.
2. Setelah sedikit larut, ambil bongkahan tawas yang tumpul dan gosokkan ke ketiak yang sudah dibersihkan dengan air biasa.
3. Anggapan bongkahan tawas tumpul tersebut seperti deodoran, tapi pastikan kita gosokkan sepelan dan sehati-hati mungkin biar enggak melukai atau mengiritasi kulit ketiak.
4. Setelah selesai, jangan dibilas atau dilap. Biarkan tawas mengering di ketiak kita untuk hasil yang lebih maksimal.

Tawas bubuk

Tawas bubuk memang pada dasarnya lebih gampang digunakan.

Namun, kita tetap bisa menggunakan bongkahan tawas yang dijadikan bubuk kalau merasa cara pertama enggak nyaman untuk kita!

1. Berikan air sedikit demi sedikit hingga tawas larut dalam air.
2. Serap air tawas dengan handuk kecil.
3. Kompres ketiak kita dengan handuk kecil tersebut hingga mengering.
4. Ulangi tahap 1-3 sekitar 3 kali untuk memberikan hasil yang maksimal.
5. Biarkan air tawas benar-benar kering di ketiak dan jangan dibilas.

(*)

PROMOTED CONTENT