Stylo Indonesia - Jerawat adalah masalah kulit yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati.
Masalah kulit ini bisa muncul di beberapa bagian tubuh, termasuk jerawat di hidung.
Selain dapat menimbulkan nyeri, jerawat tentu juga bisa mengurangi kepercayaan diri seseorang.
Karena itu, penting mengetahui penyebab jerawat di hidung agar bisa melakukan perawatan yang tepat. Simak yang dilansir oleh halodoc:
Masalah pencernaan sering dikaitkan dengan pembentukan jerawat di ujung hidung. Jerawat adalah gejala dari masalah sistem kekebalan tubuh, dan 70 persen dari sistem kekebalan tubuh ada di saluran pencernaan.
Ketika bagian dari sistem kekebalan pada saluran pencernaan terlalu aktif, bagian dari sistem kekebalan di area lain di tubuh, seperti kulit juga dapat menjadi terlalu aktif. Inilah yang menyebabkan pertumbuhan jerawat.
Fluktuasi hormon juga dapat menyebabkan pembentukan jerawat di sisi hidung. Nah, jerawat yang terjadi karena fluktuasi hormon lebih berisiko menyerang area yang pori-porinya membesar.
Jerawat hormonal berkembang ketika perubahan hormonal meningkatkan jumlah minyak dari kulit.
Minyak yang berinteraksi dengan bakteri di pori-pori kulit tempat rambut tumbuh (folikel rambut) dapat menyebabkan jerawat.
Mencabut bulu hidung dapat memicu pertumbuhan rambut ke dalam yang menyerupai jerawat di hidung. Rambut yang tumbuh ke dalam adalah komplikasi umum dari pencabutan rambut, termasuk bulu hidung.
Peningkatan stres dapat menyebabkan pertumbuhan jerawat yang berulang. Pada saat stres, hormon stres meningkat dan memicu kelenjar minyak untuk menghasilkan lebih banyak minyak. Nah, hal ini yang memicu munculnya jerawat.
Jika kamu sering berjerawat saat menstruasi, kemungkinan besar kamu akan mengalami jerawat hormonal daripada jerawat stres.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR