Stylo Indonesia - Jelang perayaan Idul Adha, pembagian daging kurban biasanya akan diterima banyak orang.
Yap, daging kurban yang dibagikan oleh Masjid dan yayasan penyelenggara daging kurban biasanya bisa daging kambing, daging sapi, daging kerbau, dan daging domba.
Nah, salah satu daging kurban yang banyak dibagikan yaitu daging kambing.
Apabila kamu menerima daging kambing, jangan lupa untuk mengonsumsinya dalam batas wajar, ya.
Hal ini lantaran sejumlah penyakit dalam kesehatan tubuh akan menimpamu jika mengonsumsi daging kambing yang berlebihan.
Inilah sejumlah penyakit yang perlu kamu waspadai apabila mengonsumsi makanan daging secara berlebihan.
BB Tambah banyak
Persoalan pertama yang berimbas pada tubuh yang berlebihan konsumsi daging kambing yaitu di timbangan berat badan.
Daging kambing memiliki kandungan kalori yang tinggi.
Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan tanpa keseimbangan dengan aktivitas fisik yang cukup, hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas.
Kondisi pencernaan
Konsumsi daging merah, termasuk daging kambing, dalam jumlah besar bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit.
Ini karena daging kambing tidak mengandung serat, yang penting untuk pencernaan yang sehat.
Risiko penyakit jantung meningkat
Daging kambing mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Kadar kolesterol yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Asam urat naik
Daging kambing mengandung purin yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan gout, suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada sendi.
Tekanan darah meningkat
Daging kambing juga mengandung natrium yang tinggi, terutama jika dimasak dengan banyak garam atau bumbu asin.
Natrium yang tinggi dalam diet dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang bisa berujung pada hipertensi.
Risiko kanker
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Meski daging kambing lebih jarang dipelajari dibandingkan jenis daging merah lainnya, prinsip yang sama mungkin berlaku.
Penerimaan nutrisi yang tak imbang
Mengonsumsi terlalu banyak daging kambing bisa mengurangi asupan makanan lain yang penting untuk diet seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan defisiensi vitamin dan mineral lainnya.
Baca Juga: Kolesterol Naik Setelah Lebaran, Ini Cara Cepat Menurunkannya
(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Gemes Lyodra Manggung di Malam Tahun Baru 2025, Pakai Mini Dress Pink Ngejreng
KOMENTAR