Baca Juga: Jadi Janda Lebih Bahagia? Gaya Baru Shandy Aulia Tenteng Tas Mewah Jadi Sorotan
Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari dan sistem saraf pusat.
Terbentuknya hormon ini dipicu oleh aktivitas fisik intens, seperti berolahraga, serta aktivitas yang menyebabkan stres positif atau euforia.
Untuk meningkatkan hormon endorfin, kamu bisa rutin melakukan olahraga seperti lari, yoga, dan latihan kekuatan, serta aktivitas seperti tertawa, meditasi, dan akupunktur bisa merangsang pelepasan endorfin.
Hormon Serotonin
Serotonin diproduksi di otak dan usus karena sekitar 90% serotonin dalam tubuh ditemukan di saluran pencernaan.
Saat proses pembuatan dari asam amino triptofan, yang bisa didapatkan dari makanan seperti telur, keju, daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Paparan sinar matahari, olahraga, dan konsumsi makanan kaya triptofan bisa meningkatkan kadar serotonin.
Teknik relaksasi seperti meditasi dan praktik kebersyukuran juga dapat membantu.
Hormon oksitosin
Terakhir ada juga hormon oksitosin, yang proses produksinya di hipotalamus dan disekresikan oleh kelenjar pituitari.
Proses pembentukannya yaitu saat hormon oksitosin dilepaskan sebagai respons terhadap kontak fisik, seperti pelukan, berciuman, menyusui, dan hubungan seksual.
Baca Juga: Suaminya Narkoba Lagi, OOTD Bahagia Irish Bella Tenteng Tas Mewah Jadi Sorotan
Adanya interaksi sosial yang positif, kepercayaan, dan kasih sayang dalam hubungan interpersonal, serta tindakan memberi atau menerima dukungan emosional dapat meningkatkan kadar oksitosin. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR