Stylo Indonesia - Apakah Stylovers sudah mengetahui bahwa sangat bahaya melakukan oral seks?
Meskipun sering dinikmati oleh sebagian pasangan, namun siapa sangka justru akan ada bahaya melakukan oral seks.
Sehingga alih-alih bikin nikmat, justru bisa bahaya melakukan oral seks apalagi jika dalam jangka waktu yang panjang.
Melansir halodoc, Lewat oral sex, seseorang bisa mengalami lebih dari satu infeksi menular seksual.
Beberapa penyakit menular seks yang bisa ditularkan adalah sifilis, gonore, dan infeksi usus. Seks oral yang melibatkan anus (atau anilingus) dapat menularkan hepatitis A dan B. Ini juga dapat menularkan parasit usus seperti Giardia dan bakteri seperti E.coli dan Shigella.
Sayangnya, saat seseorang mengidap infeksi seksual, kadang mereka tidak merasakan gejalanya.
Nah, ketika seseorang dalam kondisi tidak bergejala tetap melakukan hubungan seks berisiko, ini akan memperluas peluang penyebaran penyakit yang tidak terdeteksi.
Lantas, mana yang lebih berisiko oral sex atau penetrasi seks? Agak sulit membuat perbandingan untuk menentukan mana yang lebih berisiko.
Apalagi bila orang yang melakukan oral sex juga melakoni hubungan seks penetrasi yang berisiko.
Memang, infeksi menular seks yang mengenai tenggorokan ataupun mulut bisa jadi tidak separah ketika area yang terkena adalah genital atau rektum.
Namun, ketika seseorang terinfeksi penyakit menular seksual di tenggorokan atau mulutnya, ini bisa meningkatkan risiko terkena HIV.
Memiliki infeksi klamidia dan gonore di tenggorokan juga dapat mempermudah penyebaran infeksi ini kepada orang lain melalui seks oral.
Pasalnya, ketika gonore mengenai tenggorokan, infeksi ini akan lebih sulit diobati.
Infeksi mulut dan tenggorokan oleh jenis HPV tertentu juga dapat berkembang menjadi kanker mulut atau leher.
Pencegahan dan penurunan risiko infeksi seksual akibat seks oral dapat dilakukan dengan cara menggunakan kondom ataupun pelindung mulut.
Memang, jenis perlindungan seperti ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengurangi sensasi. Namun, kamu tetap melindungi diri sendiri dari risiko penyakit.
Hampir semua penyakit menular seksual bisa terjadi akibat dari seks oral. Namun, ada beberapa jenis infeksi yang lebih sering terjadi, yaitu:
Ditularkan ketika cairan tubuh yang mengandung infeksi bersentuhan langsung dengan aliran darah orang lain. Pada tahap awal, HIV mungkin tidak menimbulkan gejala, namun seiring waktu, penyakit ini melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Bisa menyebar melalui kontak oral dengan orang yang terinfeksi. Kebanyakan orang tidak memiliki gejala. Biasanya, gejala yang terjadi adalah sensasi genital gatal yang terbakar ataupun nyeri buang air kecil.
Virus ini menyerang hati dan penularannya bisa terjadi lewat oral sex.
Penyakit ini bisa dengan mudah menyebar ketika seseorang melakukan kontak fisik dengan orang yang terinfeksi kutil kelamin. (*)
*Sebagian artikel ditulis oleh halodoc
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR