Stylo Indonesia - Terinspirasi dari era ART DECO tahun 1920-1930, KHANAAN kali ini memadukan budaya motif khas era ART DECO dengan tampilan yang ramping dan linier dengan ornamen yang stylish dan seringkali geometris.
Fasad utama bangunan Art Deco sering kali menampilkan serangkaian kemunduran yang menciptakan garis berundak.
Panel dekoratif dengan relief rendah dapat ditemukan di pintu masuk, di sekitar jendela, di sepanjang tepi atap, atau sebagai stringer.
Kali ini KHANAAN akan memadukan pola batik dan bordir yang dihadirkan dengan arsitektur gaya Art Deco di Casablanca, Maroko, wujud perpaduan arsitektur barat modern dengan desain tradisional Maroko.
Gaya Art Deco di kawasan ini biasa disebut arsitektur mauresque, yang memadukan fasad melengkung gaya art deco Prancis dengan gaya ubin Islami.
Untuk terus menciptakan sentuhan keharmonisan dan keangunan pada acara-acara perayaan umat Islam tahun ini.
Bicara tentang Mauresque, Mauresque adalah bahasa Prancis untuk orang Moor atau orang berkebangsaan Moor.
Baca Juga: Indonesia Fashion Week 2023, Terinspirasi Laut Eropa KHANAAN Hadirkan Koleksi Rumeli Feneri
Secara umum, Moor diperkenalkan sebagai gaya desain umum di Spanyol tempat bangsa Moor (Muslim dari Afrika Utara) mendominasi pada tahun 711–1492.
Hal ini terutama terlihat di arsitektur yang bercirikan lekukan tapal kuda dan hiasan geometris dekorasi.
Ornamen atau desain arsitektur ini banyak ditemukan di daerah-daerah Andalusia, Maroko, Aljazair, dan Tunisia.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR