Stylo Indonesia - Perkembangan tubuh perempuan yang berhubungan dengan hormon reproduksi memiliki fasenya.
Mulai dari usia remaja, ketika memasuki masa pubertas, perubahan tubuh dan hormon yang berpengaruh pada perkembangan fisiknya ditandai dengan menstruasi.
Nah, fase menstruasi yang menjadi tanda kesiapan tubuh perempuan jelang kemampuan rahimnya bisa untuk dibuahi ini memiliki rentang usia produktif.
Fase tubuh perempuan setelah mengalami menstruasi untuk pertama kalinya, ia akan mengalami menopause pada usia tertentu.
Menopause sendiri adalah salah satu fase yang akan dilalui oleh perempuan ketika siklus menstruasi berhenti secara alami.
Selain menstruasi yang berhenti, kemampuan ovarium memproduksi telur pun menurun secara signifikan, Stylovers.
Rentang usia perempuan akan mengalami menopause yaitu mulai usia 45 hingga 55 tahun, Stylovers.
Ada juga periode yang disebut peralihan yang dikenal dengan perimenopause.
Ketika fase perimenopause ini biasanya kondisi siklus menstruasi dan hormon reproduksi perempuan akan mengalami naik dan turun.
Pastinya berimbas pada beberapa perubahan nih, Stylovers.
Berikut ini merupakan ciri haid yang biasanya dialami jelang menopause yang perlu perempuan kenali.
Siklus menstruasi berubah
Tanda jelang menopause yang dialami perempuan diawal dengan siklus menstruasi yang berubah.
Siklus menstruasi mungkin menjadi tidak teratur.
Baca Juga: Hubungan Intim Suami Istri Setelah Menopause, Ini Yang Terjadi
Jarak antara menstruasi bisa lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya.
Volume keluarnya darah menstruasi
Volume darah menstruasi mungkin berfluktuasi, dan durasi menstruasi bisa menjadi lebih lama atau lebih pendek.
Hal ini biasanya bisa dibandingkan dengan volume menstruasi pada siklus sebelumnya.
Gejala PMS
Berubahnya siklus menstruasi juga berpengaruh terhadap gejala yang dirasakan perempuan jelang menstruasi menuju menopause.
Beberapa wanita mengalami gejala PMS yang lebih berat, seperti nyeri payudara, perubahan mood, atau rasa sakit lebih intens sebelum menstruasi.
Keputihan
Jika perempuan umum mengalami keputihan, kini jelang menopause akan ada perubahan dari keputihan yang keluar dari miss v.
Keputihan dapat berubah dalam warna, konsistensi, atau bau karena fluktuasi hormon.
Penurunan libido
Hormon reproduksi yang berubah memengaruhi juga pada hasrat seksual.
Beberapa wanita mengatakan adanya penurunan libido atau hasrat seksual selama perimenopause.
Selain itu, kemungkinan perempaun bisa hamil selama perimenopause, peluang hamil menurun karena ovulasi tidak selalu terjadi setiap siklus.
Gejala lain
Beberapa wanita mungkin mengalami gejala menopause lainnya, seperti hot flashes atau bercak kemerahan dan rasa panas mendadak, kesulitan tidur, dan perubahan mood.
Baca Juga: Begini Kondisi Miss V Setelah Menopause, Libido Menurun di Ranjang
Nah, Stylovers, itulah sederet ciri haid yang akan terjadi jelang menopause yang dialami perempuan.
Meskipun ciri tersebut secara umum, tetap setiap perempuan memiliki ciri atau gejala yang berbeda, sehingga kamu tak perlu khawatir ya jika ada yang berbeda. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR