Stylo Indonesia - Tahun baru Imlek tahun 2024 jatuh pada Hari Sabtu, 10 Februari. Namun sebelum hari itu tiba, berbagai suasana menyambut Imlek sudah terasa.
Di Kota Bandung, misalnya, toko-toko di Jalan Cibadak dan Jalan Sudirman, mulai berhias dengan ornamen-ornamen warna merah seperti lampion yang identik dengan Imlek. Semarak Imlek mulai terasa.
Seperti perayaan hari-hari besar lainnya, perayaan Imlek punya tradisi yang khas. Ada angpao hingga atraksi barongsai.
Biasanya beberapa pasar di Indonesia ikut meramaikan hari raya tersebut.
Melansir sajiansedap.Id, berikut 3 rekomendasi pasar yang ramai jelang Imlek tiba, bisa jadi tujuan destinasi minggu ini!
Pasar lama Tangerang memeang terkenal dengan pecinan yang kuat.
Terletak di persimpangan Jalan Bhakti dan Cilame, pasar ini salah satu tempat paling ramai untuk berburu makanan khas dan aksesoris imlek setiap tahun.
Di pasar ini Stylovers bisa menemukan kue keranjang khas Tangerang yang dibungkus daun pisang.
Harganya rata-rata dipatok Rp 30.000-40.000 per kilogram.
Selain kue keranjang, yang beken diburu banyak orang adalah dodol rasa durian, wijen, dan polos bermerek Ny. Lauw dan Ny. Pang.
Makanan khas lainnya adalah kue kering antara lain kue kacang wijen yang berbentuk mirip huruf S dan kue satu.
Setiap imlek, kedua kue ini pasti dijajakan di pasar ini.
Satu lagi kue khas Tangerang yang muncul saat Imlek adalah putu kering.
Dibuat dari tepung beras yang dipipihkan berbentuk ½ lingkaran, lalu di panggang hingga renyah.
Putu kering ini nantinya dinikmati dengan selai nanas.
Pasar Pathuk terletak di Jl. Bhayangkara, Yogyakarta.
Pasar ini disebut sebagai pecinaan-nya Yogyakarta.
Salah satu sebabnya karena lokasi pasar ini diapit oleh Jl. Pajeksan dan Jl. Beskalan yang merupakan kawasan Pecinan di Yogyakarta.
Makanya Pasar Pathuk menyediakan kebutuhan sajian komunitas Tionghoa.
Sebulan sebelum imlek, biasanya para pedagang mulai menawarkan dagangan khasnya.
Salah satu sajian andalan di pasar ini sajian jenang.
Jenang tradisional bisa ditemukan di Pasar Pathuk, antara lain jenang sum-sum, jenang mutiara, dan jenang ketan item.
Harganya Rp 3.000,- per bungkus.
Sajian jenang yang terbilang langka adalah jenang gempol.
Hidangan berwujud bubur manis ini terbuat dari tepung beras dicampur dengan gula Jawa.
Gempolnya sendiri terbuat dari tepung beras yang dibentuk bulat seukuran bakso lalu disajikan dengan kuah santan.
Di Pasar Pathuk kita juga bisa menemukan salah satu produk mi yang begitu sulit ditemukan di tempat lain.
Namanya mi kakap.
Mi ini bentuknya lebar, teksturnya kering, dan rasanya begitu khas ketika sudah dimasak.
Bahannya terbuat dari daging kakap putih.
Mie Kakap diproduksi di Bantul dan jadi salah satu makanan yang jadi buruan banyak orang Tionghoa yang tinggal di Yogyakarta.
Mencari manisan, Pasar Ramai tempatnya.
Pasar Ramai merupakan pasar paling terkenal di Medan.
Pusat manisan tertua sejak tahun 1970-an ini sudah menjadi identitas pasar ini.
Menjelang imlek, manisan pasti jadi makanan yang paling banyak diburu di pasar ini.
Ada manisan lokal, ada pula manisan impor. Semuanya terbuat dari beragam buah.
Manisan jambu, kedondong, mangga, pepaya, jambu kelutuk, kietna, dan somboi adalah manisan lokal yang paling banyak dicari orang.
Sedangkan manisan impor ada plum, anggur, zaitun, kana, lieko atau dikenal sebagai buah ceremai impor.
Toko manisan Sedap di pasar ini jadi salah satu tempat yang paling banyak didatangi pembeli yang hendak merayakan tahun baru cina.
Harga manisan bervariasi mulai dari Rp 20 ribu-an hingga Rp 80 ribu-an per kilogram.
Selain itu, pedagang di Pasar Ramai juga banyak juga terdapat aneka jenis kwaci, seperti kwaci hitam, kwaci putih, kwaci green tea, macademia nut dan lainnya.
Itu dia rekomendasi pasar yang bisa banget dikunjungi jelang Imlek. Semoga membantu. (*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR