Hindari Menggosok Kulit:
Menggosok atau menggaruk kulit dapat merusak permukaan kulit dan memperburuk kondisi hiperpigmentasi. Hindari kebiasaan ini.
Gunakan Krim Pencerah Kulit:
Krim pencerah kulit yang mengandung bahan-bahan seperti arbutin atau niacinamide dapat membantu meratakan warna kulit dan mengurangi hiperpigmentasi.
Konsultasi dengan Dermatologis:
Jika jidat hitam atau belang tetap menjadi masalah, konsultasikan dengan dermatologis. Dokter kulit dapat memberikan saran dan perawatan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi kulit.
Perawatan Profesional:
Beberapa perawatan profesional seperti peeling kimia, laser, atau terapi cahaya dapat membantu mengatasi masalah hiperpigmentasi. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk memilih perawatan yang sesuai dengan kebutuhan kulit.
Hindari Paparan Matahari Berlebih pada Waktu Tertentu:
Hindari paparan sinar matahari langsung pada waktu yang dapat meningkatkan risiko hiperpigmentasi, terutama pada pukul 10 pagi hingga 4 sore.
Perhatikan Hormon dan Kesehatan Umum:
Kondisi hormonal, seperti kehamilan atau gangguan hormonal lainnya, dapat memengaruhi warna kulit. Jika kamu mencurigai masalah hormon, konsultasikan dengan dokter.
Konsumsi Makanan Bergizi:
Diet yang seimbang dengan asupan nutrisi yang cukup dapat mendukung kesehatan kulit. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan dan vitamin.
Penting untuk diingat bahwa hasil perawatan bisa bervariasi tergantung pada kondisi kulit individu.
Sebelum mencoba perawatan atau produk baru, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan atau dokter kulit.
(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR