Stylo Indonesia - Halo Stylovers! Di musim hujan ini kamu disarankan untuk lebih memerhatikan kondisi kulit kamu, nih!
Pasalnya, cukup banyak masalah kulit yang mengintai saat musim hujan karena tingkat kelembapan yang lebih tinggi daripada biasanya.
Salah satunya yaitu mata ikan di kaki.
Secara umum, mata ikan disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang memicu pertumbuhan kulit yang abnormal.
Di samping itu, ternyata ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan resiko kamu mengalami mata ikan di kaki saat musim hujan.
Lebih lanjut, kamu bisa simak informasi yang Stylo sajikan berikut ini!
Baca Juga: Deretan Masalah Kulit yang Mengintai Saat Musim Hujan, Kenali Gejalanya!
1. Kelembapan yang Tinggi
Sudah menjadi rahasia umum kalau musim hujan cenderung membuat berbagai tempat maupun kondisi menjadi lebih lembap dari biasanya.
Lingkungan yang lembap, seperti lantai kamar mandi, sepatu, alas kaki, dan semacamnya, dapat menjadi tempat yang baik bagi virus HPV untuk bertahan hidup.
Apalagi jika kamu kontak langsung dengan permukaan yang terinfeksi virus HPV dari orang yang tertular sebelumnya, semakin besar juga peluang kamu ikut tertular mata ikan.
2. Pemakaian Sepatu Terlalu ketat
Pemakaian sepatu yang terlalu ketat atau tidak sesuai dengan ukuran dapat menyebabkan gesekan berlebih di kaki.
Hal ini akan meningkatkan resiko terbentuknya mata ikan di kaki.
Sepatu yang sempit juga menimbulkan luka kecil atau lecet yang menjadi pintu masuk bagi virus HPV.
3. Kekebalan Tubuh yang Lemah
Perubahan cuaca pada musim hujan terkadang juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang.
Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi virus HPV penyebab mata ikan. (*)
Baca Juga: Cara Menghilangkan Mata Ikan Tanpa Obat, Bisa Pakai Bahan Alami
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR