Cara Mengatasi: Konsultasikan dengan dokter yang dapat meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.
Jangan gunakan produk yang mengandung pewangi atau douching, karena ini dapat memperburuk masalah.
4. Reaksi Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap produk kewanitaan, seperti pembalut, panty liner, atau produk perawatan kewanitaan.
Cara Mengatasi: Hindari penggunaan produk yang menyebabkan reaksi alergi. Pilih produk yang bebas pewangi dan hypoallergenic jika kamu memiliki kulit sensitif.
5. Perubahan Hormonal: Perubahan hormon, seperti selama menstruasi atau kehamilan, dapat memengaruhi pH vagina dan menyebabkan perubahan bau yang sementara.
Cara Mengatasi: Untuk perubahan bau yang berkaitan dengan hormon, biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus.
Stylovers bisa menjaga kebersihan area miss V dengan baik.
6. Dehidrasi: Dehidrasi dapat memengaruhi bau vagina. Ketika tubuh dehidrasi, konsentrasi zat-zat dalam urine dan keringat dapat meningkat, yang dapat memengaruhi bau.
Cara Mengatasi: Pastikan kamu minum cukup air setiap hari untuk mencegah dehidrasi.
Jika masalah bau dan gatal pada miss V berlanjut atau memburuk, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan.
Mereka dapat melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyebabnya dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Jangan mencoba mengobati sendiri dengan produk over-the-counter yang tidak sesuai atau mengandung bahan kimia yang keras.
Selalu pertimbangkan konsultasi medis untuk masalah kewanitaan yang serius.
(*)
(Artikel ini dibuat dengan bantuan chat AI)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR