Stylo Indonesia - Pencinta sanggul nusantara ajak pemuda melestarikan sanggul cepol Betawi di acara None Punya Gaye.
Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia Jakarta diramaikan oleh perempuan cantik yang tampil dengan busana daerah pada Minggu (06/08/23) lalu.
Hal ini lantaran acara “None Punye Gaye” yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Pencinta Sanggul Nusantara.
Pencinta Sanggul Nusantara sendiri merupakan perkumpulan yang bergerak di ranah budaya dan memiliki misi untuk mengajak perempuan Indonesia ikut melestarikan sanggul tradisional, kebaya, dan busana daerah.
Misi tersebut pun direalisasikan lewat acara sanggul “None Punye Gaye” yang berlangsung sangat meriah.
Pada acara “None Punye Gaye”, peserta diajak untuk mencoba langsung bagaimana cara mengenakan sanggul dan mendengar bincang-bincang budaya bersama dengan Bapak Yahya Andi Saputra, M.Hum, seorang tokoh budayawan Betawi.
Galeri Indonesia Kaya nampak penuh dengan ragam antusiasme karena diskusi yang dibangun sifatnya interaktif serta dekat dengan audiens yang hadir siang itu.
Yang paling menarik dari mata acara “None Punye Gaye” adalah pemasangan sanggul secara mandiri oleh para peserta sesaat setelah demo sanggul dipraktikkan.
Semua yang hadir langsung mengenakan sanggul yang dibagikan, dan uniknya lagi peserta merasa memakai sanggul tidaklah sesulit yang dibayangkan.
Diwawancarai terpisah setelah acara berlangsung, Hany Imanuela salah seorang peserta asal Jakarta berbagi kesan terkait acara “None Punye Gaye”.
Bagi Hany acara ini menjadi sangat menarik untuk diikuti karena demo pemakaian sanggul yang ditampilkan benar-benar mengubah stigma dirinya terkait sanggul di kalangan perempuan muda atau gen Z saat ini.
Sebelum mengikut acara, Hany beranggapan jika pemakaian sanggul memiliki kesan yang susah dan harus banyak mengenakan hairspray, sakit, dan juga berat, namun ternyata memakai sanggul di acara “None Punye Gaye” tidak perlu banyak mengenakan hairspray dan pemasangannya sangat mudah.
Sangat antusias, Hany juga turut naik ke panggung untuk menunjukan kepada peserta lain sanggul yang sudah berusaha ia buat.
Lulu Tri Handari ketua Pencinta Sanggul Nusantara wilayah Jabodetabek yang memberikan demo sanggul, turut merasa gembira atas antusias peserta yang dengan cepat mencoba memasang sanggul Cepol Betawi.
Menurut Ninoek W Sunaryo Ketua Umum Pencinta Sanggul Nusantara, yang ditemui saat acara berlangsung, saat ini Perkumpulan Pencinta Sanggul Nusantara terus berupaya untuk menyuarakan pelestarian budaya Indonesia, salah satunya dengan melakukan aktivasi demo mengenakan sanggul.
Melibatkan generasi muda, dengan tujuan agar semakin banyak perempuan muda di kalangan millenial dan juga gen Z turut serta berperan dalam upaya pelestarian sanggul nusantara. (*)
KOMENTAR