Usai pemaparan peta masalah kesehatan anak, dilanjutkan dengan diskusi panelis yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor swasta maupun pemerintah.
Panelis antara lain adalah drg. Widyawati, M.K.M., Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Prof. Dr. H. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., Lembaga Perlindungan Anak Indonesia; dr. Hasbullah Thabrany, M.P.H., Dr.P.H., Ketua Komite Nasional Pengendalian Tembakau/Komnas PT; Dr. dr. Brian Sri Prahastuti, M.P.H., Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Republik Indonesia; Iing Mursalin, Program Lead Manager Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil, Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Republik Indonesia; dan dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), M.P.H., Ketua III Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Upaya meningkatkan kesehatan masyarakat ini juga merupakan upaya perusahaan dalam
penanggulangan demam berdarah dengue yang bisa diterjemahkan menjadi sejumlah langkah nyata menuju nol kematian pada tahun 2030.
“Terkait dengan hal tersebut, Takeda telah meluncurkan website cegahdbd.com, sosial media @cegahdbd.id (Instagram), Cegah Demam Berdarah (facebook), dan Youtube CegahDBD, serta kampanye #Ayo3MplusVaksin dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya demam berdarah dengue dan memberikan edukasi akan perlindungan yang komprehensif terhadap demam berdarah dengue," ujar Andreas.(*)
Baca Juga: Srikandi untuk Negeri, Ika Sastrosoebroto Memilih Menjadi PR Agar Selalu Ada di Samping Anak
Borong Penghargaan Dangdut, Ayu Ting Ting Tampil Glamor Berbalut Dress Mini Berkilau
KOMENTAR