Stylo Indonesia - Tahukah Stylovers? Penggunaan sotflens memiliki kemungkinan bahaya yang tidak boleh disepelekan, loh!
Menggunakan softlens sudah menjadi hal yang umum dilakukan di berbagai belahan dunia.
Beberapa orang menggunakan softlens untuk melengkapi penampilan, namun sebagian lainnya sebagai alat bantu penglihatan.
Pada umumnya, penggunaan softlens sangat aman dilakukan berulang kali jika dilakukan dengan cara yang tepat.
Jika penggunaan softlens salah dilakukan, Stylovers bisa menimbulkan berbagai bahaya, loh!
Berikut ini kemungkinan bahaya softlens yang harus Stylovers ketahui.
Simak selengkapnya, yuk!
1. Infeksi Mata
Salah satu risiko utama menggunakan softlens adalah kemungkinan terkena infeksi mata.
Baca Juga: Cara Ampuh dan Cepat Menghilangkan Ketombe Gatal di Kepala, Simak Yuk!
Bakteri, virus, atau jamur dapat berkembang pada softlens, terutama jika Stylovers tidak menjaga kebersihan tangan saat memasang dan melepas softlens.
2. Alergi atau Iritasi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau iritasi terhadap bahan lensa kontak.
Hal ini dapat menyebabkan mata menjadi merah, gatal, berair, dan tentunya terasa tidak nyaman.
3. Keratokonjungtivitis Sicca
Keratokonjungtivitis sicca adalah istilah medis untuk mata kering kronis.
Penggunaan lensa kontak dalam jangka panjang dapat menyebabkan permukaan mata menjadi lebih kering dan tidak nyaman.
Sehingga, pemakaian softlens dalam waktu lama harus dilengkapi dengan pemakaian air softlens.
4. Penyakit Serius
Meskipun jarang terjadi, beberapa kasus infeksi mata yang diakibatkan oleh pemakaian lensa kontak dapat menyebabkan komplikasi serius.
Bahkan, ada beberapa kasus terjadinya kerusakan permanen pada penglihatan akibat softlens.
Baca Juga: Keputihan Cokelat Tanda Sisa Menstruasi? Begini Cara Mencegahnya!
(*)
(Sebagian Informasi Didapatkan dari AI)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR