Stylo Indonesia - Ini dia potensi bahaya lap wajah menggunakan handuk.
Tahukah Stylovers? Mengelap wajah dengan handuk ternyata tidak dianjurkan untuk dilakukan, loh!
Apalagi jika Stylovers memiliki wajah dengan jenis kulit yang sensitif.
Berikut ini beberapa potensi bahaya yang bisa terjadi jika Stylovers kerap mengelap wajah menggunakan handuk.
Simak selengkapnya, yuk!
1. Penyebaran Kuman dan Bakteri
Handuk yang tidak bersih atau tidak diganti secara teratur, dapat menjadi tempat berkembang biak bagi kuman dan bakteri.
Jika Stylovers menggunakan handuk yang sudah sering digunakan untuk mengelap wajah, ini dapat menyebarkan bakteri dan kotoran dari handuk ke kulit wajah.
Sehingga, jangan heran jika Stylovers sering menemukan masalah pada kulit seperti jerawat, bruntusan, dan sebagainya.
Baca Juga: Keunggulan dan Kekurangan Sunscreen Spray Dalam Melindungi Kulit!
2. Pertumbuhan Jerawat
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kotoran dan bakteri pada handuk dapat menimbulkan jerawat di permukaan kulit.
Kotoran dan bakteri yang tersisa di handuk dapat menyumbat pori-pori kulit dan menimbulkan masalah kulit lainnya.
Timbulnya jerawat merupakan efek samping yang sering terjadi dari penggunaan handuk untuk mengelap wajah.
3. Alergi atau Reaksi Kulit
Jika handuk yang digunakan telah terkontaminasi dengan deterjen atau bahan kimia lainnya, hal tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit wajah.
Apalagi jika Stylovers memiliki wajah yang sangat sensitif!
4. Iritasi Kulit
Beberapa handuk memiliki serat yang kasar atau bahan yang tidak cocok untuk kulit wajah yang tipis dan sensitif.
Menggosok wajah berlebihan dengan handuk semacam itu, dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, hingga lecet pada kulit.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Jerawat dan Bekasnya Secara Alami Cepat, Cobain!
(*)
(Sebagian Informasi Didapatkan dari AI)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR