Karena faktanya, masih belum ada penelitian pasti yang dapat memastikan hubungan antara keduanya.
Hasil penelitian yang mencoba menghubungkan antara cokelat dan jerawat selalu tidak konsisten tanpa kesimpulan jelas.
Selain itu, setiap individu juga memiliki toleransi makanan yang berbeda-beda.
Ada yang bisa mengalami peningkatan jerawat saat mengonsumi cokelat, namun ada juga yang tidak memiliki dampak apapun.
Sehingga, faktor pendukung lain seperti hormon dan genetik tetap memiliki andil besar dari timbulnya jerawat saat mengonsumsi cokelat.
Jika Stylovers merasa jerawat bisa tumbuh lebih banyak setelah mengonsumsi cokelat, maka bisa batasi konsumsi cokelat.
Atau, Stylovers juga bisa cari alternatif snack lain yang lebih sehat bagi tubuh.
Stylovers harus terus perhatikan keadaan kulit setelah mengonsumsi makanan apapun, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kulit.
Baca Juga: Apakah Daging Sapi Menyebabkan Jerawat? Cari Tahu Jawabannya, Yuk!
(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR