Ketiak Hitam dan Banyak Daki, Ternyata Disebabkan Karena Hal Ini!

Stylo Indonesia - Menggunakan pakaian sleeveless dijamin jadi tidak percaya diri saat ketiak hitam dan banyak daki. 

Ketiak hitam dan banyak daki ini bisa ditemukan pada siapa saja, baik pria atau wanita.

Sudah bukan rahasia bila area lipatan sering mengalami permasalahan ini, terutama ketiak hitam dan banyak daki. 

Bila Stylovers tengah memiliki kondisi ketiak hitam dan banyak daki tentu saja tengah mencari cara untuk menghilangkannya bukan?

Namun sebelum itu, kamu juga perlu tahu apa saja yang menjadi penyebab ketiak hitam dan banyak daki. 

Ketiak hitam dan banyak daki bisa disebabkan karena beberapa faktor.

Pertama, bisa disebabkan karena kamu terlalu sering menggunakan pakaian ketat. 

Yap, pakaian ketat bisa menyebabkan gesekan antara ketiak dengan pakaian. 

Bayangkan jika kamu menggunakan pakaian tersebut seharian, sudah pasti gesekan yang terjadi sangat besar.

Baca Juga: Macam-macam Alat Pencukur Bulu Ketiak yang Bisa Kamu Gunakan

 

Gesekan ini lama kelamaan bisa membuat ketiak jadi gelap, dan juga gatal loh, Stylovers!

Kemudian, kondisi ketiak yang terlalu lembap bisa menyebabkan adanya penumpukan sel kulit mati atau daki.

Menumpuknya sel kulit mati ini yang bisa membuat ketiak jadi terlihat hitam dan kusam.

Pastikan agar selalu rajin membersihkan ketiak dengan menghilangkan bulunya dan melakukan scrubbing. 

Scrub area ketiak setiap minggu untuk menghilangkan daki dan membuatnya jadi lebih cerah. 

Kemudian, pastikan pula deodoran yang kamu gunakan sudah aman dan tidak menyebabkan iritasi.

Hal ini dikarenakan, kandungan alkohol yang terlalu tinggi bisa menyebabkan iritasi di area ketiak sehingga membuatnya terlihat hitam.

Namun diantara banyaknya faktor yang telah disebutkan di atas, penyebab lain dari ketiak hitam juga bisa dari segi kesehatan, salah satunya gejala diabetes. 

Apabila kamu sudah melakukan segala cara untuk menghilangkan ketiak hitam namun tidak berhasil, tidak ada salahnya jika melakukan konsultasi dengan dokter. (*)

PROMOTED CONTENT