Taiko, yang pada jaman dahulu digunakan untuk memotivasi pasukan saat perang, hingga upacara kenegaraan, kini menjadi salah satu atraksi budaya yang menghibur dan sering dimainkan di berbagai festival.
Atraksi negara sahabat lainnya adalah Gyobangchum, sebuah tarian tradisional yang biasa dibawakan penari-penari wanita di Istana, memperkenalkan keindahan tradisi Korea, berasal dari wilaway Jin-ju.
Kesempatan ini juga menjadi momen bagi Warisan Budaya Indonesia menjalin silaturahmi kebudayaan dengan dunia internasional, serta membuka ruang kolaborasi, agar budaya Indonesia bisa mendunia.
Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto menyampaikan, “Industri kebudayaan sebagai bagian dari industri pariwisata dan ekonomi kreatif, dapat menghidupkan penghargaan akan keberagaman budaya yang pada gilirannya meningkatkan semangat inklusif dan saling jaga antar kelompok sosial, serta dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar.”
Airlangga Hartarto yakin, dengan kekayaan budaya Indonesia yang ada, akan bisa menjadi penopang pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Ia juga mengajak semua pihak, khususnya generasi muda untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Jagantara 2.0 juga menampilkan artis-artis Indonesia, seperti Dewa 19 dan Mulan Jameela, Reza Artamevia, Titi DJ, Rosa dan Chandra Satria yang dipadukan dengan kemasan yang lebih kekinian, dengan melibatkan GSP Production.
Ini ditujukan agar budaya Indonesia bisa terus beradaptasi dengan selera dan tuntutan jamannya, dan bisa tetap diminati oleh generasi muda Indonesia.
Baca Juga: Jagantara oleh WBI Foundation, Gaungkan Arti Penting Melestarikan Budaya Indonesia
Rayakan Ulang Tahun ke-20, FIORI Luncurkan Crop Top, Celana Kulot, dan Hijab Edisi Spesial
KOMENTAR