Stylo Indonesia - Ada beberapa efek buruk begadang untuk kulit yang perlu kamu waspadai.
Efek buruk begadang ini tentunya bisa menimbulkan berbagai masalah kulit.
Salah satu masalah kulit dari efek buruk begadang yang paling umum adalah munculnya lingkaran hitam.
Selain itu, masih ada beberapa efek buruk begadang untuk kulit yang perlu kamu perhatikan.
Dan inilah beberapa efek buruk begadang untuk kulit.
Simak, yuk!
1. Efek Buruk Begadang Untuk Kulit - Lingkaran Hitam
Efek buruk begadang yang paling umum terjadi adalah munculnya lingkaran hitam di bawah mata atau kerap disebut mata panda.
Saat begadang kulit akan kekurangan elastisitas dan kekenyalannya, termasuk pada kulit di bawah mata.
Selain itu, aliran darah tidak mampu mengalir dengan baik saat kurang tidur sehingga menyebabkan lingkaran hitam di bawah mata.
Baca Juga: Awas! 4 Kebiasaan Sepele Bikin Pipi Tembem Tanpa Disadari
2. Efek Buruk Begadang Untuk Kulit - Jerawat
Begadang juga memicu munculnya jerawat di wajah.
Dikutip dari SehatQ, menurut studi yang dimuat dalam jurnal Acta Dermato Venereologica menyebutkan, kelelahan akibat begadang sering kali dikaitkan dengan kemunculan jerawat.
Pola tidur yang berantakan dan begadang biasanya akan membuat kita lebih uring-uringan dan mudah stress.
Stress yang terjadi karena kurang tidur ini dapat meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh.
Dan hormon kortisol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peradangan pada kulit sehingga risiko mengalami jerawat semakin besar.
3. Efek Buruk Begadang Untuk Kulit - Kulit Kusam
Kulit kusam juga menjadi salah satu dampak buruk dari begadang yang umum terjadi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, saat kekurangan tidur kulit akan mengalami peradangan kulit.
Hal tersebut menyebabkan produksi kolagen dan asam hialuronik dalam tubuh berkurang sehingga kulit terlihat kusam.
(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR