Stylo Indonesia - Diselenggarakannya 15 Hypefast Brand Founders of The Year Class of 2022, kali ini kita kenalan, yuk, dengan kelimabelas brand lokal yang sudah eksis di hati masyarakat Indonesia berikut ini.
1. Java Sisters Vanilla (F&B) - Tan Sherly Maretha
Java Sisters Vanilla didirikan pada 2019 dan telah menjadi salah satu pengekspor biji vanila dan
produk rempah-rempah terkemuka di Indonesia.
Brand ini telah menciptakan lingkungan
pertanian yang ramah lingkungan serta mengembalikan kelestarian sungai di sekitar lahan
pertanian mereka di Jawa Timur.
Java Sisters juga telah mendapatkan sertifikasi produk organik
dari HACCP (Food Safety) & sertifikat ISO 9001.
Selain itu untuk menunjukkan komitmennya
dalam membangun kesejahteraan yang inklusif terhadap petani, Java Sisters Vanilla membentuk
komunitas petani untuk meningkatkan gaji dan pendapatan mereka.
2. Lean Lab (F&B) - Jonathan Kurniadi Holiyanto
Pada 2021, Lean Lab yang didirikan Jonathan berawal dari pengalaman dia melawan obesitas.
Lean Lab ingin menjadi manufaktur makanan terkemuka yang menciptakan makanan alternatif
yang rendah akan kalori namun, tinggi nutrisi dengan rasa yang enak.
Pada 2022, Lean Lab berhasil meraih juara pertama sebagai Food Startup Indonesia 2022, yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca Juga: Indonesia Brand Founders Summit 2022 Digelar Hypefast, Terbesar di Asia Tenggara
3. Perfect Fit (Sustainable Fashion) - Tungga Dewi & Riesa Putri
Perfect Fit didirikan pada 2018 di NTT sebagai salah satu proyek dari Kopernik dalam
menciptakan reusable pembalut wanita.
Setelah proyek ini berakhir, kedua pendiri memutuskan untuk melanjutkannya sebagai bisnis yang mencoba menepis tabu dan merevolusi kesehatan wanita, produk menstruasi, dan hygiene industri untuk wanita di Asia Tenggara.
Saat ini, setiap pembalut yang terjual, Perfect Fit akan mendonasikan satu reusable pembalut ke wanita di NTT.
Perfect Fit juga turut memberdayakan wanita di NTT untuk memproduksi produk ini.
4. HANDEP (Sustainable Fashion) - Randi Julian Mirana
HANDEP didirikan pada 2019 sebagai jawaban untuk permasalahan kemiskinan struktural
masyarakat adat Dayak, yang disebabkan oleh deforestasi, penggusuran, dan hilangnya praktik
tradisional.
Produk HANDEP dibuat menggunakan material yang sustainable dan bahan lokal
yang dibuat oleh perajin dari Kalimantan Barat dan Tengah, Bali serta Pandeglang.
Randi dilahirkan dari keluarga penambang emas tradisional dan petani dari Kalimantan Tengah.
HANDEP sendiri juga menjadi kandidat Forbes 30 Under 30 di 2022 ini.
5. I Know You Know (Modest Fashion) - Anandia Marina Putri Harapan
Didirikan pada 2011, I Know You Know (IKYK) dikenal secara internasional sebagai produk
busana modest dan casual untuk wanita.
Dengan memberdayakan penjahit lokal, IKYK selalu
menjadi yang terdepan dalam menciptakan trend dengan teknik lipatan khasnya.
Anandia,
sebagai pendiri terinspirasi untuk membangun brand yang dapat membantu wanita yang
terbiasa tampil casual dan mulai mencoba tampil lebih modest dan gaya kontemporer.
Baca Juga: 3 Serum Niacinamide Lokal Bikin Wajah Glowing Cerah, Anti Mahal!
6. Katalis (Automotive) - Gunanjar Barokah
Didirikan pada 2021, Katalis merupakan brand kendaran listrik serta jasa layanan dan
manufaktur mekanik.
Saat ini brand Katalis bekerjasama dengan Gojek untuk menyiapkan
armada kendaran listrik mereka.
Katalis selalu memprioritaskan inovasi dan bertujuan untuk
memperluas jenis produknya ke sepeda, skuter, dan kendaraan lainnya.
7. Declip (Accessories) - Lim Erwin Hartono
Declip didirikan pada 2019 sebagai produsen aksesoris, produk yang paling diunggulkan Declip
adalah Jedai, jepit rambut yang sangat kuat dan tahan banting.
Bahkan produk Jedai dari Declip ini mendapatkan rekor MURI di Juni 2022 lalu aksesoris yang tahan dibanting walau dijatuhkan
dari jarak 120 meter.
Declip ingin merevolusi industri aksesoris rambut dan mengajak
masyarakat beralih dari produk import dan white label dengan memproduksi secara lokal produk
aksesoris rambut.
8. Beauty Barn (Personal Care) - Well Ng
Beauty Barn didirikan pada 2011 sebagai solusi dari eksim dan alergi pada kulit anak.
Produk ini dilahirkan dari pengalaman pribadi Welli yang kemudian menjadi beragam produk pewaratan
anak, mulai dari skin shooter, lotion, body oil, dan lainnya.
Beauty Barn diracik pertama kali dari
dapur dan basement pendiri, namun sekarang sudah mulai berkembang dengan memiliki pabrik
kecil dan tim ahli untuk membantu mengembangkan produk ini.
Baca Juga: Serasi dan Lengket Abis, Tyas Mirasih dan Tengku Tezi Pamer Kemesraan Mengenakan Baju Couple!
9. Jacquelle (Beauty Tools / Skincare) - Budi Thomas & Lianna Lee
Didirikan pada 2018, Jacquelle berawal dari sebuah brand alat kecantikan yang ingin
memberdayakan perempuan Indonesia melalui produk berkualitas tinggi dan terjangkau.
Jacquelle menjadi salah satu dari brand Indonesia yang diajak langsung oleh Disney untuk
berkolaborasi dan meluncurkan koleksi “Disney x Jacquelle” pada 2022.
Saat ini, Jacquelle juga
melebarkan bisnisnya ke perawatan kulit.
10. Greebel (Stationery) - Royanto Amin
Greebel merupakan sebuah brand alat tulis yang didirikan pada tahun 2007.
Berawal dari
krayon, Greebel ingin menyediakan, khususnya untuk anak-anak Indonesia, alat tulis terjangkau
yang diproduksi secara lokal. Saat ini, Greebel telah hadir di seluruh Indonesia dan juga
mancanegara.
Royanto, memulai bisnis ini dari menjadi seorang importir alat tulis. Namun ia
sadar bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mendirikan pabrik di dalam negeri.
Sejauh ini, Greebel telah bertahan dari pasang surut industri alat tulis dan ini membuktikan bahwa kualitas
produk lokal juga bisa menjangkau luas pelanggan di Indonesia.
11. BohoPanna - Devy Natalia
BohoPanna adalah brand fesyen lokal bayi dan anak yang menawarkan berbagai koleksi pakaian
basic clothes yang fashionable dan harga yang terjangkau. BohoPanna didirikan tahun 2017 oleh
Devy Natalia bersama dengan partnernya Irene. Memiliki visi untuk menjadi produk bayi dan
anak dengan kualitas premium dan stylish yang dicintai di Indonesia dan juga Internasional.
BohoPanna didirikan di ruangan kecil berukuran 3x3m dan dengan 1 orang karyawan.
Dalam 3
tahun BohoPanna berhasil berkembang pesat dan memiliki puluhan karyawan, warehouse,
manufaktur serta kantor sendiri. Saat ini, BohoPanna tidak hanya dikenal di Indonesia namun
juga di negara luar negeri seperti, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Amerika.
BohoPanna juga berhasil membuka toko pertama mereka di Spanyol pada tahun 2020.
Sebagai brand lokal yang memiliki pertumbuhan pesat, BohoPanna telah berhasil mendapatkan
investasi dari Hypefast, pelopor house of e-commerce native brand yang terbesar di Asia
Tenggara.
Setelah bergabung bersama Hypefast BohoPanna, berhasil meningkatkan
pertumbuhannya dari $2 juta hingga $6 juta dalam 10 bulan dan berhasil muncul di New York
Times Square.
12. Krakakoa - Sabrina Mustopo
Didirikan pada 2013 sebagai Kakao, merek ini berkembang pada bulan Oktober 2016 menjadi
Krakakoa.
Terinspirasi dari pulau vulkanik yang pernah berada di perairan Selat Sunda, kami ingin
menjelaskan kepada dunia bahwa cokelat Krakakoa adalah kebanggaan Indonesia.
Biji kakao kami ditanam secara organik dan bersumber dari pertanian kecil yang mempraktikkan
metode pertanian berkelanjutan.
Para mitra petani kami dibayar lebih dari hara Fairtrade
Minimum ketika masa panen tiba.
Misi Krakakoa adalah mengubah cara sistem produksi pangan yang berdampak pada manusia
dan planet ini serta mewujudkan keyakinan Krakakoa ke dalam tindakan. Semua ini dimulai
dengan kakao.
13. Kintakun - Dwi Harto, Try Harto, Vincent Saputera
Didirikan pada 2005, perusahaan ini fokus pada bisnis garmen yang bergerak dalam bidang
penyediaan perlengkapan tidur seperti sprei, bed cover, matras tidur/duduk, sarung bantal &
guling, dan beberapa perlengkapan lainnya selimut, karpet selimut, keset, handuk serta
perlengkapan bayi.
Dengan mengandalkan produk Indonesia, bahan yang halus dan lebih adem, serta memiliki
motif elegan cocok untuk keluarga Indonesia, Kintakun Collections diharapkan dapat terus
memenuhi kebutuhan konsumen akan perlengkapan tidur dan memberikan kepuasan,
kenyamanan, dan keindahan ruang tidur konsumen sekalian.
Baca Juga: 3 Serum Vitamin C Lokal Bikin Wajah Glowing Cerah, Anti Mahal!
14. Buttonscarves - Linda Anggreaningsih
Berawal dari kesulitan mencari syal premium yang cocok digunakan untuk acara formal maupun
informal, Buttonscarves hadir pada 2016 untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut,
Buttonscarves mengawali penjualan secara online dengan pelanggan dari Indonesia, Malaysia
dan Singapura.
Selain dari syal, Buttonscarves juga mengembangkan produk lainnya seperti tas,
bros, dan aksesori fesyen.
Sejak 2018, Buttonscarves telah melebarkan sayap dengan membuka toko offline di pusat
perbelanjaan di Indonesia dan Malaysia. Kemudian pada 2020, Buttonscarves mendirikan
clothing line yang bernama Benang Jarum sebagai pelengkap syal.
15. Deca Group (Everwhite, Trueve, Whitelab) - Jessica Lin
Didirikan pada 2016, Jessica Lin selaku Co-Founder mendirikan Deca Group (Everwhite, Trueve,
Whitelab) berawal dari permasalahan kulitnya yang dialami.
Ia juga terinspirasi untuk
memajukan industri kecantikan di Indonesia dengan produk lokal karena didominasi oleh produk
luar negeri.
Selain melakukan penjualan secara online, Everwhite juga memasarkan produk-produk secara
offline yang kini hadir di beberapa department store Century, Aeon Mall, Kimia Farma,
Transmart, Lotte Mart dan lainnya.
Everwhite memiliki produk unggulan yaitu Whitening Series dan Brightening Essence Serum.
Jessica meluncurkan sister brand lainnya selain Everwhite, yaitu Everpure dan Everslim.
Produk
Everpure merupakan skincare dengan konsep berbahan natural, sedangkan Everslim merupakan
produk pelangsing.
Pada 2020, Everwhite membuat batu loncatan besar karena telah berhasil go international
dengan masuk ke pasar Singapura dan memiliki official store di beberapa e-commerce disana.
KOMENTAR