Karena khawatir kekuasaanya diambil alih, Kim mengeksekusinya pada usia 36 tahun sebagai penghianat.
Dikatakan, dia mencoba merebut kekuasaan milik Kim, pada saat itu Jang memang sedang dalam puncak karirnya.
Namun, karena dianggap berbahaya dia juga dikeluarkan dari pertemuan tingkat tinggi, dan digantikan oleh pejabat lain.
Seolah tak ada jalan kembali bagi pria yang menjadi penasihat terpercaya Kim saat itu, akhirnya dia eksekusi mati dengan cara brutal.
Awalnya, para pembantu seniornya dieksekusi, kemudian 8 Desember 2013, Jang dikeluarkan dari Partai Buruh Korea Utara.
Kemudian, dituduh melakukan faksi anti-partai, kontra-revolusioner, menyembunyikan ambisi, melemahkan pedoman partai, hingga menghalangi urusan ekonomi bangsa.
Dia eksekusi pad 13 Desember, dengan cara kejam, Jang ditelanjangi dan dikunci dalam kandang berisi 120 anjing kelaparan.
Laporan pertama muncul di media Tiongkok dan tidak pernah dikonfirmasi.
Tapi ini bukan satu-satunya laporan kekejian yang dilakukan Kim Jong-Un selama berkuasa, seorang jenderal yang dituduh merencakan kudeta juga di eksekusi dengan cara kejam.
Terinspirasi dari film James Bond, Kim mengeksekusi jenderal sekaligus ajudannya dengan melemparkannya ke kolam berisi ikan piranha.
Tidak jelas apakah jenderal itu matu karena dimakan piranha, atau tenggelam dengan luka-luka.
Inspirasi eksekusi mati itu diambil dari film James Bond 1977, The Spy Who Love, tulis laporan tersebut.
Eksekusi haus darah yang dilakukan Kim, dimulai sejak dia mengambil alih kekuasaan dari Kim Jong-Il pada 2011 silam. (Stylo Indonesia)
(*)
Artikel ini sudah tayang di Intisari-Online dengan judul Dari Jadikan Mayatnya Sebagai Makanan Anjing, Hingga Lemparkan Jenderalnya ke Kolam Piranha Inilah Rekaman Kekejaman Kim Jong-Un Selama Memimpin Korea Utara
Penulis: Afif Khoirul M
KOMENTAR