Bahan aktif yang digunakan misalnya saja mengandung enzim amilase dan enzim lipase.
Enzim amilase sendiri berfungsi memecah karbohidrat dan pati, sementara enzim lipase berfungsi memecah lemak.
"Tujuannya untuk menstimulasi produksi sel-sel kulit baru dan menginduksi pembentukan kolagen di lapisan kulit yang lebih dalam (dermis)," jelas dr. Ruri D. Pamela, Sp.KK.
Dengan menstimulasi pembentukan sel-sel kulit baru serta kolagen, efeknya bisa membuat kulit jadi lebih sehat dan awet muda.
Facial Enzimatik ini pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli kecantikan di Amerika Serikat sejak tahun 90-an.
Meskipun begitu, metode facial ini ternyata belum terlalu populer di Indonesia, namun di tahun 2023 mendatang Facial Enzimatik ini diprediksi akan kembali digandrungi banyak orang Stylovers.
Menurut dr. Ruri D. Pamela, Sp.KK, jika dilihat dari sudut pandang dermatologist, melakukan facial selama tidak menyebabkan risiko iritasi dan tidak menggunakan bahan-bahan yang sifatnya iritatif, maka tidak masalah.
Sebab, pada dasarnya tindakan facial adalah tindakan untuk membersihkan lapisan kulit luar sekaligus melakukan ekstraksi komedo (yang tidak meradang).
Tetapi perlu diingat Stylovers, melakukan tindakan facial sebaiknya dilakukan di klinik kecantikan ya.
Sembarangan melakukan tindakan facial di salon kecantikan tanpa pengawasan dokter sangat berbahaya.
Melakukan tindakan facial di sembarang tempat, bukan mendapatkan kulit bersih dan mulus, justru bisa mendatangkan permasalahan kulit lainnya.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Stylovers semua. (*)
Baca Juga: Bolehkah Facial Saat Wajah Berjerawat? Simak Jawaban Berikut Ini!
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR