Dalam sequence pertama yang menampilkan koleksi ready-to-wear, Denny banyak menggunakan tenun endek.
Uniknya tenun endek yang digunakan seluruhnya menggunakan proses pewarnaan alam, sehingga turut mendukung upaya ramah lingkungan di Singaraja.
Lalu pada sequence kedua, Denny memilih helaian kain gringsing yang didapatkannya dari perajin di Karangasem untuk dipadukan bersama batik Kudus. Kain gringsing yang merupakan jenis kain warisan kebudayaan kuno Bali, biasa dipakai dalam upacara khusus.
Proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu membuat Denny kemudian mengkreasikannya tanpa memotong helaian kain gringsing tersebut.
Dan pada sequence tiga, Denny menggunakan kain songket Bali.
Selain memilih kain songket dengan proses pewarnaan alam, ada pula kain songket yang dibuat dengan prinsip sustainable fashion pada material benangnya.
Jadi, pada jalinan lungsin dan pakan tenun, benang pakan menggunakan sisa-sisa benang limbah yang dipintal ulang.
Hasilnya, akan terlihat perpaduan warna yang unik jika dilihat dari dekat. Kain songket ini khusus dibuat oleh perajin dari daerah Sidemen.
Selain itu, ada pula teknik pembuatan kain songket yang dicelup warna setelah proses penenunan selesai. Sehingga tekstur kain lebih empuk, mudah dikenakan, dan harmoni warnanya terlihat menyatu.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR