Alhasil, melihat hal ini ternyata memang masih banyak sekali aspek yang perlu dibenahi.
“Jadi tugas kami selain memberdayakan mereka secara kualitas produk yang mereka jual, juga tentang bagaimana mereka berjualan, hingga bagaimana mereka memanfaatkan teknologi digital itu tetap berjalan dengan kondisi perekonomian yang ada saat ini” jelas Temmy menambahkan.
Ketua Tim Pelaksana DEWG G20, I Nyoman Adhiarna menjelaskan bahwa memang keadaan pandemi ini membuat banyak kondisi UMKM menjadi terpuruk, akan tetapi mau tidak mau harus tetap bangkit kembali.
Maka dari itu, telah banyak disiapkan program-program yang bertujuan untuk mendorong UMKM
“Program-program ini cukup intensif, kurang lebih 6 bulan, dan tentunya ada pendampingan secara langsung. Nah, ini yang kami lakukan, di luar memang kenyataan infrastruktur harus menjadi prioritas” papar I Nyoman Adhiarna.
Menilik dari sisi marketplace, Executive Director Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo ikut memberikan pandangan terhadap kondisi UMKM saat ini.
Untuk itu, Lazada ikut berupaya dalam memajukan kondisi UMKM dengan mempersiapkan banyaknya program pemberdayaan.
“Lazada punya satu Flagship Program yang disebut Akselerasi Karya Rakyat Digital Indonesia (AKAR). Di mana kami bekerja sama dengan stakeholder yang lain, supaya UMKM mendapat ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana caranya mereka bisa berjualan online.” paparnya.
Baca Juga: Ramadan Cuan: Tips Raup Untung dari Cerita Bisnis Online Skincare Lokal dan Makanan Rumahan
Banyaknya program pemberdayaan yang disediakan oleh Lazada ini tentunya sangat bisa dimanfaatkan oleh para UMKM yang ingin belajar dan berkembang lewat banyaknya kesempatan besar.
CEO & Co-Founder ZM Zaskia Mecca, Haykal Kamil juga ikut menanggapi mengenai UMKM yang dituntut untuk bertransformasi ke dalam ekonomi digital.
KOMENTAR