Stylo Indonesia - Bagi Stylovers yang punya impian perut langsing, sudah tahu apa efek samping perut rata?
Ternyata tak semua efek perut langsing itu menyenangkan Stylovers, ada efek samping perut rata yang perlu kamu tahu.
Efek samping perut rata ini bahkan disebut bisa berakibat fatal lho.
Kalau belum tahu apa efek samping perut rata langsung aja yuk Stylovers kita cari tahu penjelasannya!
Perut rata masih menjadi standar kecantikan di berbagai kalangan masyarakat di dunia, khususnya perempuan.
Jadi nggak heran kalau banyak perempuan yang bersusah payah mendapatkan bentuk tubuh ideal.
Salah satu idaman dari bentuk tubuh ideal adalah perut rata atau perut langsing.
Perut langsing memang bikin penampilan terlihat lebih menarik Stylovers, namun tidak menjamin seseorang dinyatakan sehat sepenuhnya.
Itulah mengapa diperlukan keseimbangan agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan efek samping perut rata.
Simak penjelasan berikut ini yuk!
Membiarkan tubuh berkembang melewati batas normal memang tak baik, meskipun begitu memiliki perut rata juga bukan solusi yang tepat.
Stylovers perlu ingat, bahwa tidak semua perempuan secara biologis diciptakan untuk memiliki perut yang rata.
Tahukah Stylovers, perut wanita diciptakan memiliki bantalan ekstra untuk melindungi organ vital dan ini menjadi salah satu alasan besar mengapa perut rata tidak terlalu direkomendasikan.
Bantalan ekstra ini disebut dengan organ reproduksi dan berfungsi untuk melindungi organ vital.
Maka, secara alami sel-sel lemak akan disimpan di perut dan sudah dimulai sejak masa remaja hingga dewasa muda.
Selain itu juga sebagai persiapan perempuan untuk melahirkan anak dimasa yang akan datang.
Ketika seorang perempuan menginginkan perut rata, sesuai dengan anatominya maka akan jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan pria.
Hal ini dikarenakan cara pria dan perempuan menghilangkan lemak di tubuh berbeda.
Dalam menurunkan berat badan pria akan cenderung kehilangan lemak visceral (lemak di belakang otot perut).
Sementara perempuan lebih fokus menghilangkan lemak subkutan (lapisan lemak di bawah kulit), saat menurunkan berat badan.
Kedua jenis lemak ini berfungsi dan berpengaruh dalam proses pembentukan perut rata, ditambah dengan faktor kerja hormon.
Dengan begitu, secara biologis perempuan sudah tidak dibangun untuk mendapatkan bentuk perut rata.
Baca Juga: Perut Rata dalam Sekejap, Intip Tips Mudah Kempeskan Perut Buncit dalam Waktu Singkat!
Terdapat banyak penyebab secara biologis lainnya yang membuat perempuan sulit untuk mendapatkan perut rata, di antaranya adalah mikrobioma usus seorang wanita tidak seimbang, memiliki alergi makanan sehingga sulit diserap tubuh, adanya kerusakan hormon, menderita hipotiroidisme, penggunaan steroid, antidepresan, dan insulin.
Satu yang perlu diingat, setiap hal yang dilakukan dan masuk dalam kinerja tubuh terjadi karena ada alasannya, ketika seseorang melawan cara kerja tubuh maka tidak menutup kemungkinan terjadi kondisi yang lebih tidak diinginkan.
Terlebih jika cara yang digunakan untuk membuat perut rata adalah dengan cara instan, seperti konsumsi suplemen tertentu dan teh tertentu tanpa petunjuk dokter atau pakar.
Beberapa kondisi yang diakibatkan dari mengonsumsi teh untuk membuat perut rata adalah mengalami diare parah yang berakibat fatal pada dehidrasi dan malnutrisi.
Selain itu bisa membuat wanita kekurangan elektrolit seperti natrium, kalium, magnesium, juga tidak menutup kemungkinan menimbulkan masalah saraf, otot, usus besar, dan jantung.
Kondisi-kondisi inilah yang perlu menjadi perhatian seorang perempuan jika ingin memiliki perut rata.
Nah, bagi Stylovers yang ingin memiliki perut rata jangan gunakan cara instan seperti di atas ya. (Traya/Stylo)(*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul, "Jangan Lagi Terobsesi Dengan Perut Rata, Lebih Baik Tidak Memilikinya Daripada Terjadi Hal Ini"
Penulis: Vanessa Nathania
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR