Tak hanya dihantui rasa insecure karena penampilannya, perilaku beauty shaming pun juga diterima olehnya.
Di tengah perjalanannya mencintai diri sendiri untuk menemukan rasa percaya dirinya kembali, datanglah dukungan yang tak diduga oleh Sherlly.
Diakui Sherlly, butuh waktu bagi dirinya untuk sembuh dari trauma dan menjalani hubungan yang baru.
“Berkat beliau yang selalu memberikan motivasi dan mendukung aku secara langsung, rasa percaya diri aku langsung naik,” tuturnya.
Selain menanamkan semangat dalam diri sendiri, disadari Sherlly pentingnya dukungan dari orang sekitar bagi dirinya untuk menghadapi masalah apapun yang datang dalam hidupnya.
“Menjadi seorang acne fighter memberikan banyak pengalaman dan pelajaran hidup yang sangat berharga buat aku,” ungkap Sherlly pada Livi Stylo.
Bagi Sherlly, pernah mengalami toxic relationship hingga menjadi seorang acne fighter membuat dirinya dapat semakin melihat jelas orang yang tulus mencintai dan menghargai dirinya.
“Segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku adalah kebaikan. Pengalaman mengajarkan aku arti arti mencintai diri sendiri yang sesungguhnya sering disalahpahami oleh banyak orang,” ujar Sherlly.
Kini, ia pun mengerti bahwa makna mencintai diri sesungguhnya, yakni berusaha menjadi versi terbaik diri sendiri.
“Punya masalah kulit berjerawat membuat aku paham salah satu bentuk mencintai diri sendiri adalah merawat kulit sesuai masalah kulit, bukan ikut tren, karena setiap orang berbeda dan spesial,” tuturnya.
Makeup dan Fashion yang Menjadi Ciri Khasku #InspirasiCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cosmetic Day 2024 Resmi Ditutup dengan Transaksi Sebesar Rp215 Juta Hanya Dalam 4 Hari
KOMENTAR