Lebih lanjut, mereka telah mengumumkan bahwa kepada siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap Joanna Palani, akan diberi hadiah sebesar 1 juta dolar atau sekitar Rp13 miliar.
"ISIS memang sangat ingin menangkap saya, lalu menjadikan saya budak seks,” ungkapnya kepada Daily Mail.
Bukan tanpa alasan, kabar kehebatan sniper Joanna tampaknya sengaja dihembuskan untuk menurunkan moral pejuang garis keras ISIS.
Selain itu, informasi tersebut juga memancing berbagai media di Eropa untuk menguak kisah perjuangannya.
Dikeathui kemungkinan itu muncul saat badan intelijen Denmark (P.E.T) menangkap Joanna pada Desember 2016.
Nick Fagge dan Lara Whyte dari Daily Mail Online berhasil mewawancarai The Most Wanted Woman Sniper ini tak lama setelah dibebaskan dari penjara akhir Januari lalu.
P.E.T. bermaksud “mengamankan” sang sniper, tapi pihak kejaksaan tampaknya tak mau ambil risiko. (Stylo Indonesia)
(*)
Artikel ini sudah tayang di Sosok.id dengan judul Bukan Sembarangan, Sosok Wanita Cantik Ini Sampai Diburu ISIS Hingga Kepalanya Dihargai Rp 13 Miliar, Ternyata Ini Profesinya!
Penulis: Andreas Chris Febrianto Nugroho
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR