Peristiwa langka itu membuat Mandzala Mdoyi (76) ibu Nomveliso syok dan panik mendengar kabar tersebut.
"Saya berusia 70 tahun, tetapi belum pernah mendengar kasus semacam ini," katanya.
"Mengapa terjadi pada putri saya?"
"Saya baru menerima kabar putri saya meninggal, tapi saya juga memiliki cucu yang meninggal."
"Saya berdoa semoga semua yang terjadi bisa dijelaskan," tambahnya.
Menurut media lokal, fenomena semacam ini ternyata bisa dijelaskan.
Wanita masih bisa melahirkan ketika mati adalah karena pembusukan jaringan dan sel-sel orang mati.
Karena dekomposisi terjadi, peningkatan jumlah bakteri anerob menyebabkan penipisan oksigen.
Pada akhirnya, menyebabkan akumulasi gas seperti karbon dioksida dan metana.
Gas-gas ini tidak hanya menyebabkan tubuh membengkak.
Namun, gas ini memiliki peran sama dengan agen yang menyebabkan kontraksi prenatal pada tubuh wanita selama persalinan normal.
Ketika volume gas meningkat, akan memengaruhi atau lebih tepatnya menciptakan tekanan untuk mendorong janin keluar dari tubuh ibu.
Demikian fenomena tersebut dijelaskan, mengapa bisa terjadi kelahiran di dalam peti mati selama pembusukan tubuh manusia.
Usai kejadian tersebut, tubuh Nomveliso dan anaknya dikremasi. (Stylo Indonesia)
(*)
Artikel ini sudah tayang di GridHits.id dengan judul Bikin Merinding! 10 Hari Tak Kunjung Dimakamkan, Jenazah Ibu yang Sedang Hamil Ini Mendadak Melahirkan di Dalam Peti Mati, Begini Kondisi Sang Jabang Bayi
Penulis: Hanifa Qurrota A'yun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KOMENTAR