"Para dokter mengatakan bahwa dia (Hanum) mungkin akan menggunakan kursi roda dalam 4 atau 5 bulan, kemudian pada bulan 8 dia akan terbaring di tempat tidur selama beberapa minggu, itu jika kondisi kesehatannya tidak menurun lebih cepat," terangnya
Di tengah kondisi sang istri yang bisa dibilang sekarat itu, masih ada permasalahan yang membuat hati Deny tak karuan.
Deny menyebut jika istrinya malah mengajukan permintaan yang tak masuk akal baginya.
"Baru-baru ini dia membuat saya tertunduk lesu, dan memberi tahu saya bahwa salah satu hal terakhir jelang kematiannya yang ingin dia lakukan adalah berhubungan badan dengan mantan pacarnyanya dulu," papar Deny.
"Saya tentu saja terkejut, dan ketika saya bertanya mengapa dia menginginkan itu? Dan jawabannya cukup brutal membuat saya syok," sambungnya.
Alasan Hanum ingin melakukan hal itu dikarenakan dia dan mantan kekasihnya itu punya fisik yang cukup diandalkan di ranjang dibanding suaminya.
Deny seakan menjadi sadar bahwa selama ini istrinya hanyalah omong kosong soal kepuasaan diranjang bersamanya.
Di samping itu, ia semakin tak karuan bagaimana harus menyikapi permintaan istrinya untuk berhubungan badan dengan mantan kekasihnya.
Kesal dan rasa dikhianati tak bisa dipungkiri oleh Deny.
“Aku merasa seperti berada di posisi dilema. Aku bingung, apakah aku harus mengatakan 'ya' karena dia sekarat?" ucapnya dalam postingan itu.
“Saya sangat terluka karena berhubungan badan dengan mantannya tampaknya begitu berkesan sehingga dia perlu melakukannya sekali sebelum dia meninggal. Saya benci segalanya tentang ini," ungkap Deny.
"Saya benar-benar tidak yakin apa yang harus saya lakukan," pungkasnya.
Setelah menjelaskan kondisi yang dialaminya, postingan Deny pun ditanggapi banyak warganet pengguna Twitter. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul "Divonis Usianya Tinggal 9 Bulan, Wanita Sekarat Ini Ungkapkan Permintaan Terakhirnya untuk Dibolehkan Berhubungan Intim dengan Mantan Kekasih, Sang Suami yang Berduka Mendadak Syok Berat"
Penulis: Averus Al Kautsar
KOMENTAR