Martha juga mengajarkan usia tidak menjadi batasan apabila berbicara tentang perjuangan mendapatkan kembali hak-hak yang telah dirampas.
Martha tidak dapat tinggal diam saat Belanda menjajah dan membuat rakyat Indonesia sengsara kala itu, hingga ia memutuskan untuk turut mengikuti jejak ayahnya melakukan perlawanan.
Hal baiknya adalah Martha juga tidak mendiskriminasi kehadiran laki-laki apalagi mengesampingkan peranan laki-laki.
Ia menyadari bahwa pencapaian tujuan dengan kesetaraan dan kerja sama kedua belah pihak yang adil dan saling mendukung akan lebih baik dibandingkan mengutamakan dominasi satu pihak saja.
Terbukti saat Ia memimpin pasukan perang wanita dan mengobarkan semangat juang pada pasukan agar terus ikut mendampingi pasukan laki-laki dalam perebutan wilayah Maluku dari penjajah.
Abdinya kepada sang ayah hingga akhir hayat juga patut untuk dicontoh dan jadi panutan oleh generasi muda.
Pada dasarnya perempuan juga berhak untuk berani memperjuangkan hal yang dipercayai dan hal yang ingin dicapai selama itu adalah hal yang benar. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR