Museum Aceh jadi salah satu destinasi wisata yang akan memperlihatkan beberapa saksi bisu dan bukti terjadinya tsunami.
Museum Tsunami Aceh ini dibangun atas rancangan arsitektur Ridwan Kamil.
Di dalam Museum Aceh kamu akan melewati ke dalam lorong gelap dengan jalan berkelok dengan air yang mengalir di sisi kanan dan kirinya.
Pembuatan lorong ini bertujuan untuk membuat wisatawan merasakan suasana saat terjadinya tsunami.
Selain itu juga wisatawan akan diajak untuk menonton video dokumenter saat terjadinya tsunami.
Selanjutnya terdapat pula beberapa foto-foto evakuasi hingga proses membangun Aceh pasca tsunami.
Selain Museum Aceh, ada juga kapal PLTD Apun yang menjadi saksi bisu atas ganasnya tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu.
Kapal PLTD Apung ini awalnya baru saja berlabuh di pelabuhan Ulee Lheue.
Saat terjadinya tsunami, kapal PLTD ini akhirnya terhempas sejauh 5 km dan terdampar di reruntuhan rumah-rumah.
Dari 11 awak kapal yang berada di atas kapal, hanya ada satu yang berhasil selamat.
Di tempat wisata Kapal PLTD Apung ini juga terdapat monumen jam yang menunjukkan tanggal dan waktu terjadinya musibah dahsyat ini.
Kapal PLTD Apung ini berlokasi di Desa Punge, Blancut, Banda Aceh. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR